Banjarnegara (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan wilayah Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah pada saat ini mulai memasuki puncak musim kemarau.

"Menjelang bulan Agustus 2019 ini Banjarnegara mulai memasuki puncak musim kemarau," kata Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara) Setyoajie Prayoedhi, di Banjarnegara, Selasa.

Untuk itu, dia mengajak masyarakat di wilayah setempat untuk mengemat penggunaan air sebagai upaya antisipasi kekeringan.

"Curah hujan makin menurun, pada Rabu (31/7) Banjarnegara diprakirakan berawan, sehingga masyarakat perlu mengemat penggunaan air sebagai upaya antisipasi kekeringan dan krisis air bersih," katanya.

Dia juga menambahkan, kabupaten lain di sekitar Banjarnegara seperti Banyumas dan Purbalingga juga sudah mulai memasuki puncak musim kemarau.

"Dengan demikian kami juga mengingatkan masyarakat di wilayah Banyumas dan Purbalingga untuk menghemat penggunaan air," katanya.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Jawa Tengah menginformasikan bahwa sudah 16 desa di wilayah setempat yang mengalami kekeringan dan krisis air bersih.

"Jumlah desa yang mengalami kekeringan terus bertambah, pada saat ini jumlahnya ada 16 desa," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Banjarnegara, Arief Rahman.

Arief menyebutkan, 16 desa tersebut antara lain Desa Kalitengah, Desa Karanganyar, Desa Kaliajir, Desa Merden, Desa Petir, Kecamatan Purwanegara.
Selain itu, Desa Jalatunda dan Desa Somawangi Kecamatan Mandiraja.

Selain itu, Desa Karangjati Kecamatan Susukan, dan Desa Sirkandi Kecamatan Purwareja Klampok.Selain itu, Desa Kebutuhjurang, Desa Kebutuhduwur, Desa Lebakwangi dan Desa Duren, Kecamatan Pagedongan. Desa Kebondalem Kecamatan Bawang dan Desa Ampelsari Kecamatan Banjarnegara. Selain itu, Desa Kecepit, Kecamatan Punggelan.

"Kami terus melakukan rapat koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait guna mengantisipasi makin meluasnya kekeringan di wilayah Banjarnegara," katanya.
 


Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2024