Makassar (ANTARA) - Yayasan Masjid Al Markaz Al Islami di Makassar, Sulawesi Selatan, menargetkan bisa mengumpulkan cukup banyak hewan kurban supaya bisa membagikan daging hewan kurban ke 1.000 rumah warga pada Hari Raya Idul Adha 2019.

Kepala sekretariat yayasan St Rahmah di Makassar, Senin, mengatakan daging satu sapi cukup untuk dibagikan ke 25 rumah dengan bagian masing-masing rumah satu kilogram daging sehingga daging 40 sapi akan cukup untuk 1.000 rumah.

"Pembagian daging kurban ini tidak sama dengan zakat fitrah yang setiap kepala keluarganya diberi. Untuk hewan kurban, kami pikir jika dimasak maka sudah bisa dinikmati semua anggota rumah tangga," katanya.

Ia mengatakan tahun ini yayasan menargetkan bisa mengumpulkan 40 sapi kurban, lebih rendah dari jumlah sapi kurban yang diperoleh yayasan tahun lalu (42) namun lebih banyak dari tahun 2017, ketika yayasan hanya mendapat titipan 39 sapi.

"Sekarang hampir semua masjid di Makassar sudah lakukan penyembelihan, jadi pasti warga sekitarnya juga bawa ke sana hewan kurbannya," katanya.

Yayasan melayani warga yang hendak menyalurkan hewan kurban hingga memotong hewan kurban di Masjid Al Markaz Al Islami. Harga sapi untuk kurban dipatok Rp11,2 juta sehingga tujuh warga yang ingin berkurban bersama bisa patungan Rp1,6 juta setiap orang. Harga kambingnya dipatok Rp2,3 juta.

"Kita terima apa saja, bisa dalam bentuk uang dan juga dalam bentuk sapi langsung atau kambing," kata St Rahmah.

Saat ini, Yayasan Al Islami Makassar sudah menerima 24 sapi dan dua kambing. Di antara orang yang menyalurkan hewan kurban lewat yayasan ada Wakil Presiden HM Yusuf Kalla, Gubernur Sulawesi Selatan, dan Rektor Unhas.

Yayasan membentuk panitia beranggotakan 30 orang untuk melayani penyembelihan hewan kurban dan pembagian daging kurban.

 

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024