Makassar (ANTARA) - Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman meminta dinas terkait terus memperketat pengawasan hewan kurban agar aman dikonsumsi oleh masyarakat, khususnya menjelang pelaksanaan Hari Raya Idul Adha 1440 Hijriyah yang jatuh pada tanggal 11 Agustus 2019.
Wagub Sulsel Andi Sudirman Sulaiman di Makassar, Jumat mengatakan hewan kurban yang diperjualbelikan tersebut harus dilakukan pemeriksaan, mulai dari sebelum hewan dipotong, hingga setelah hewan dipotong.
"Hal ini dilakukan agar hewan kurban yang masuk aman dikonsumsi oleh masyarakat," katanya Andi.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel Abdul Azis mengatakan Surat Edaran Gubernur telah dikirim ke kabupaten/kota se-Sulsel, untuk dilakukan pemeriksaan terhadap calon hewan kurban. Sejauh ini, semua sudah berjalan sesuai SOP.
Bahkan, menurutnya, mitra kerja Dinas Peternakan, seperti Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) dan Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI), sudah melakukan pemeriksaan hewan kurban, seperti data yang dikirim.
Rencananya, Wakil Gubernur bersama Komisi B DPRD Sulsel akan mengunjungi langsung lokasi penjualan hewan kurban di Makassar dan Gowa.
Wagub Sulsel Andi Sudirman Sulaiman di Makassar, Jumat mengatakan hewan kurban yang diperjualbelikan tersebut harus dilakukan pemeriksaan, mulai dari sebelum hewan dipotong, hingga setelah hewan dipotong.
"Hal ini dilakukan agar hewan kurban yang masuk aman dikonsumsi oleh masyarakat," katanya Andi.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel Abdul Azis mengatakan Surat Edaran Gubernur telah dikirim ke kabupaten/kota se-Sulsel, untuk dilakukan pemeriksaan terhadap calon hewan kurban. Sejauh ini, semua sudah berjalan sesuai SOP.
Bahkan, menurutnya, mitra kerja Dinas Peternakan, seperti Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) dan Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI), sudah melakukan pemeriksaan hewan kurban, seperti data yang dikirim.
Rencananya, Wakil Gubernur bersama Komisi B DPRD Sulsel akan mengunjungi langsung lokasi penjualan hewan kurban di Makassar dan Gowa.