Makassar (ANTARA News) - Sulsel miliki pusat pelatihan dan pembinaan anak penyandang tunagrahita kerja sama Special Olympics Indonesia (Soina), Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar (FIK-UNM).

Pusat pelatihan dan pembinaan tersebut ditandai dengan penandatangan kerja sama antara Soina, Pemprov Sulsel dan FIK-UNM di rumah jabatan gubernur, Sabtu.

Ketua Soina Pusat Puji Hastuti meyakini kerja sama ini akan bermanfaat besar terhadap pembinaan anak-anak yang disebut organisasi sebagai generasi yang istimewa.

"Anak-anak ini sering disebut idiot tapi kami sebut spesial dan membutuhkan penanganan yang spesial pula," kata Ketua Soina Sulsel Adil Patu.

Ia menambahkan, Sulsel termasuk 10 provinsi di Indonesia yang memperoleh bantuan dari Belanda untuk membangun pusat pelatihan tunagrahita.

Salah satu anak penyandang tunagrahita yang telah mengharumkan nama Sulsel di SOWSG XII di Shanghai, China menyumbang emas dari 9 emas yang diraih Indonesia di ajang olah raga penyandang tunagrahita tersebut.

Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengapreasiasi kinerja Soina membina dan melatih anak penyandang tunagrahita. "Saya menunggu prestasi dari anak-anak kita ini," ujarnya.

Keberadaan pusat pelatihan ini, lanjutnya, akan mendukung pelayanan pemerintah terhadap penyandang tunagrahita yang memiliki "intelectual qualification" (IQ) di bawah 70.

Jumlah anak penyandang tunagrahita yang terlayani di Sulsel baru sekitar tiga persen atau 1185 dari total anak didik yang berjumlah sekitar 6,6 juta dari 53 sekolah.

Program utama Soina adalah pelatihan dan kompetisi olah raga sepanjang tahun dengan tujuh cabang yaitu atletik, bulutangkis, tenis meja, sepak bola, basket, dan renang.
(T.KR-RY/S016)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024