Lebak (ANTARA) - Pedagang kacamata keliling di Kabupaten Lebak, Banten, mampu mengurangi jumlah pengangguran sekaligus membantu program pengentasan kemiskinan di daerah ini.

"Kami selama 30 tahun lebih berjualan keliling mampu melanjutkan pendidikan empat anaknya di pondok pesantren juga memiliki rumah sendiri," kata Husin (60), seorang pedagang kacamata warga Desa Sukamanah Kecamatan Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Jumat.

Pedagang kacamata keliling itu cukup membantu pendapatan ekonomi keluarga karena usaha pertanian di daerahnya itu tidak bisa menjadi andalan pendapatan ekonomi keluarga.

Apalagi, musim kemarau seperti sekarang ini kondisi lahan mengering dan tidak bisa ditanami tanaman pangan, palawija dan hortikultura.

"Kami sangat terbantu ekonomi keluarga melalui jualan kacamata keliling itu," katanya menjelaskan.

Menurut dia, sebagian besar warganya di Desa Sukamanah Kecamatan Rangkasbitung, berprofesi sebagai pedagang kacamata keliling.

Para pedagang itu cukup ramai terlihat pada pagi hari saat mereka berangkat ke berbagai daerah di Provinsi Banten dan kembali sore hari.

Sebagian dari para pedagang itu berkeliling menggunakan sepeda motor dan lainnya memakai jasa angkutan umum. Selama ini, kata Husin, berdagang kacamata keliliing menjadi lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat.

Husin berjualan kacamata keliling itu hanya di sekitar Pasar Rangkasbitung dan tidak ke luar daerah. Pendapatan hasil berjualan rata-rata  sekitar Rp100.000/hari dari nilai barang dagangan Rp700.000.

Beruntung dirinya kini belanja barang tidak harus ke Jakarta, karena di kampungnya sudah ada agen kacamata.  "Semua kacamata itu terpenuhi dari agen dan tidak mengeluarkan biaya angkutan jika belanja ke Jakarta," katanya.

Begitu juga Usman (45), seorang pedagang kacamata lainnya, setiap hari berkeliling di sekitar alun-alun Rangkasbitung, perkantoran pemerintahan dan perkampungan.

Selama ini, usaha berjualan kacamata itu menjadikan andalan ekonomi keluarga. "Kami berjualan kacamata itu sejak punya anak satu hingga tiga anak bisa menghidupi keluarga dengan pendapatan rata-rata Rp100.000/hari," ujar warga Desa Sukamanah Rangkasbitung.

Sementara itu, Suhada (60), seorang agen kacamata, mengatakan dirinya memasok barang dagangan itu ke semua pedagang keliling di Desa Sukamanah Rangkasbitung yang jumlahnya mencapai ratusan pedagang. Mereka ada yang membeli secara kontan juga ada yang kredit.

Jenis kacamata yang dijual berbagai jenis mulai dari kacamata baca hingga untuk menghindari silau sinar matahari. Harganya pun tergantung bentuk mulai Rp15.000 sampai Rp150.000.

"Bagi pedagang yang tidak memiliki modal tetap diberikan barang agar mereka menghasilkan ekonomi keluarga dan tidak menganggur," kata Suhada yang juga pensiunan dari Perum LKBN Antara Jakarta.



 

Pewarta : Mansyur suryana
Editor : Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2024