Malili (ANTARA) - Bupati Luwu Timur Muhammad Thorig Husler bersama Wakil Bupati Luwu Timur Irwan Bachri Syam menghadiri pembukaan Festival Keraton Nusantara (FKN) XIII Tana Luwu yang dibuka Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah, di Lapangan Pancasila Kota Palopo, Sulsel, Senin (9/9).
Selain Bupati dan Wakil Bupati Luwu Timur (Lutim), hadir pula Ketua DPRD Lutim H Amran Syam, Sekretaris Daerah Lutim Bahri Suli, Ketua TP PKK Lutim Hj Puspawati Husler, Wakil Ketua TP PKK Lutim dr Ani Nurbani, Kepala OPD dan para Camat se-Lutim
Husler mengaku bersyukur Lutim mendapat kehormatan menjadi pusat tamah tamah para raja dan sultan se Nusantara dalam rangkaian FKN XIII Tana Luwu di Kecamatan Wotu Luwu Timur pada 12 September 2019, dimana dalam acara tersebut akan digelar pementasan teater I Lagaligo.
Bupati Lutim berharap melalui FKN dapat memberikan pengalaman individual bagi para pewaris untuk menjunjung tinggi nilai adat di masyarakat.
Sekjen Forum Komunikasi Informasi Keraton Nusantara (FKIKN) Gusti Kanjeng Ratu Wandansari Koes Moertiyah menyampaikan FKN adalah kegiatan yang diselenggarakan oleh FKIKN secara bergantian di setiap daerah yang dimulai sejak tahun 1955 di Kota Surakarta.
Menurut dia, FKN bukan hanya sarana silaturahim raja, sultan, pelingsir pemangku adat, serta permaisuri untuk menjalin kesatuan kenegaraan, namun FKN menjadi wahana informasi tentang keberadaan keraton-keraton di nusantara.
Baca juga: Bupati Lutim : FKN XIII momen promosikan Luwu Timur
"Keberadaan keraton merupakan tapak kehidupan masa lalu yang memiliki keagungan dan harus dipahami masyarakat. Penyelenggaraan FKN akan menjadi sarana memperkenalkan warisan-warisan adat, seni budaya keraton yang masih nyata keberadaannya," ujar Koes Moertiyah.
Sementara itu, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengatakan bahwa pelaksanaan FKN XIII di Luwu Raya merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan masyarakat di Sulsel. Karena selain menjadi tuan rumah, juga menjadi ajang silaturahmi bagi para raja, sultan, pelingsir adat dan pemangku adat.
"Pemerintah provinsi Sulsel beserta segenap walikota dan bupati se-Tana Luwu sangat mendukung acara ini karena memang penyelenggaraan ini bertujuan untuk melestarikan budaya bangsa kita sekaligus menjadi penjaga dan perekat bangsa demi Negara Kesatuan Repbulik Indonesia (NKRI)," ungkap Nurdin Abdullah.
Ia menambahkan, melestarikan budaya bukan merupakan sifat elitis, namun pelestarian budaya merupakan upaya memelihara aset bangsa untuk memajukan bangsa Indonesia.
"Potensi-potensi wisata di Luwu Raya meliputi Kota Palopo, Kabupaten Luwu, Kabupaten Luwu Utara dan Kabupaten Luwu Timur perlu dimaksimalkan dengan upaya yang berkelanjutan agar anak cucu kita tetap bisa merasakan Tana Luwu Raya yang kita cintai," pungkas gubernur.
Terkait acara ini dilakukan penyerahan Ulos oleh Penasihat Kesultanan Mangun Tua (Raja Matahari) dari Sumatera Utara H Edi Zulkarnain kepada Gubernur Sulsel, Bupati Luwu Timur, Wali Kota Palopo, Bupati Luwu dan Bupati Luwu Utara.
Turut hadir pada pembukaan FKN XIII diantaranya Sri Paduka Datu Luwu Andi Maradang Mackulau Opu To Bau bersama permaisuri, Walikota Palopo Judas Amir, Wakil Wali Kota Palopo Rahmat Masri Bandaso, Ketua TP Penggerak PKK Palopo Hj Utiasari Judas, Panglima Kodam XIV Hasanuddin, para raja, sultan, pelingsir dan pemangku adat se-Nusantara, para bupati se-Tana Luwu, unsur Forkopimda se-Tana Luwu, para anggota DPRD Provinsi Sulsel dan DPRD se-Tana Luwu serta para tamu undangan lainnya.
Baca juga: Sulawesi Selatan menjamu raja-raja Nusantara di Palopo
Selain Bupati dan Wakil Bupati Luwu Timur (Lutim), hadir pula Ketua DPRD Lutim H Amran Syam, Sekretaris Daerah Lutim Bahri Suli, Ketua TP PKK Lutim Hj Puspawati Husler, Wakil Ketua TP PKK Lutim dr Ani Nurbani, Kepala OPD dan para Camat se-Lutim
Husler mengaku bersyukur Lutim mendapat kehormatan menjadi pusat tamah tamah para raja dan sultan se Nusantara dalam rangkaian FKN XIII Tana Luwu di Kecamatan Wotu Luwu Timur pada 12 September 2019, dimana dalam acara tersebut akan digelar pementasan teater I Lagaligo.
Bupati Lutim berharap melalui FKN dapat memberikan pengalaman individual bagi para pewaris untuk menjunjung tinggi nilai adat di masyarakat.
Sekjen Forum Komunikasi Informasi Keraton Nusantara (FKIKN) Gusti Kanjeng Ratu Wandansari Koes Moertiyah menyampaikan FKN adalah kegiatan yang diselenggarakan oleh FKIKN secara bergantian di setiap daerah yang dimulai sejak tahun 1955 di Kota Surakarta.
Menurut dia, FKN bukan hanya sarana silaturahim raja, sultan, pelingsir pemangku adat, serta permaisuri untuk menjalin kesatuan kenegaraan, namun FKN menjadi wahana informasi tentang keberadaan keraton-keraton di nusantara.
Baca juga: Bupati Lutim : FKN XIII momen promosikan Luwu Timur
"Keberadaan keraton merupakan tapak kehidupan masa lalu yang memiliki keagungan dan harus dipahami masyarakat. Penyelenggaraan FKN akan menjadi sarana memperkenalkan warisan-warisan adat, seni budaya keraton yang masih nyata keberadaannya," ujar Koes Moertiyah.
Sementara itu, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengatakan bahwa pelaksanaan FKN XIII di Luwu Raya merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan masyarakat di Sulsel. Karena selain menjadi tuan rumah, juga menjadi ajang silaturahmi bagi para raja, sultan, pelingsir adat dan pemangku adat.
"Pemerintah provinsi Sulsel beserta segenap walikota dan bupati se-Tana Luwu sangat mendukung acara ini karena memang penyelenggaraan ini bertujuan untuk melestarikan budaya bangsa kita sekaligus menjadi penjaga dan perekat bangsa demi Negara Kesatuan Repbulik Indonesia (NKRI)," ungkap Nurdin Abdullah.
Ia menambahkan, melestarikan budaya bukan merupakan sifat elitis, namun pelestarian budaya merupakan upaya memelihara aset bangsa untuk memajukan bangsa Indonesia.
"Potensi-potensi wisata di Luwu Raya meliputi Kota Palopo, Kabupaten Luwu, Kabupaten Luwu Utara dan Kabupaten Luwu Timur perlu dimaksimalkan dengan upaya yang berkelanjutan agar anak cucu kita tetap bisa merasakan Tana Luwu Raya yang kita cintai," pungkas gubernur.
Terkait acara ini dilakukan penyerahan Ulos oleh Penasihat Kesultanan Mangun Tua (Raja Matahari) dari Sumatera Utara H Edi Zulkarnain kepada Gubernur Sulsel, Bupati Luwu Timur, Wali Kota Palopo, Bupati Luwu dan Bupati Luwu Utara.
Turut hadir pada pembukaan FKN XIII diantaranya Sri Paduka Datu Luwu Andi Maradang Mackulau Opu To Bau bersama permaisuri, Walikota Palopo Judas Amir, Wakil Wali Kota Palopo Rahmat Masri Bandaso, Ketua TP Penggerak PKK Palopo Hj Utiasari Judas, Panglima Kodam XIV Hasanuddin, para raja, sultan, pelingsir dan pemangku adat se-Nusantara, para bupati se-Tana Luwu, unsur Forkopimda se-Tana Luwu, para anggota DPRD Provinsi Sulsel dan DPRD se-Tana Luwu serta para tamu undangan lainnya.
Baca juga: Sulawesi Selatan menjamu raja-raja Nusantara di Palopo