Makassar (ANTARA) - Pengalaman  berhaji membuat jamaah haji asal Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan Hj Hartina yang tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 40 Debarkasi PPIH Makassar mengungkapkan bahwa berhaji mengajarkan pentingnya kebersamaan dan kesederhanaan. 

"Hikma berhaji menurut saya itu mengajarkan kita kebersamaan dan bersikap sederhana," kata Hj Hartina disela penerimaan Kloter terakhir Debarkasi Makassar di Asrama Sudiang, Makassar, Minggu malam.

Dia mengatakan, selain kedua hal pedoman hidup itu, hal yang paling berkesan ketika wukuf di Arafah. Tempat itu membaurkan semua umat muslim dengan segala kesederhanaan tercermin dari pakaian ihramnya, sehingga tidak lagi membedakan kaya miskin, berpangkat atau pun masyarakat biasa. 
 
"Semua tunduk berserah diri dan memohon keridhaan Allah SWT," ujarnya. 

Sebelum berangkat ke tanah suci, diakui sempat tres dengan informasi yang beredar tentang kondisi di tanah suci dengan suhunya yang dua kali lipat dibanding Indonesia, sehingga menyebabkan asam lambungnya naik. 

"Namun setelah tiba di tanah suci dan berserah diri kepada Allah, ternyata saya merasakan suhu ataupun hanya sama yang saya rasakan di kampung sendiri," katanya sembari mengimbuhkan, banyak kenikmatan yang diperoleh yang patut disyukuri. Jamaah haji termuda di Kloter 40 Debarkasi PPIH Makassar, Hj Hijriani Hijar (22) asal Kabupaten Pangkep, Sulsel. ANTARA/Suriani Mappong
Hal senada dikemukakan jamaah haji termuda di Kloter 40 Debarkasi PPIH Makassar, Hj Hijriani Hijar (22) asal Kabupaten Pangkep, Sulsel. 

Dia mengatakan, motivasinya berhaji diusia muda karena ingin lebih menguatkan ibadahnya serta mengalami pengalaman spiritual yang sangat berarti dalam hidupnya. 

"Dengan berhaji usia muda, akan membantu saya menuntun ilmu agama lebih dalam lagi," kata alumni Fakultas Hukum, Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar yang diwisuda pada Juli 2019. 

Setelah menunggu 10 tahun setelah mendaftar untuk berhaji ketika masih duduk di bangka SMP, akhirnya pada musim haji ini sudah mendapat kesempatan berhaji. Berkaitan dengan hal itu, pengalaman spiritual ini akan dijadikan pedoman untuk menjalani hidupnya. 

Berkaitan dengan hal tersebut, kedua jamaah haji ini kelihatan sedikit berbeda dengan jamaah haji lainnya yang sudah mengenakan pakaian warna-warni dan serba mengkilap. Baik Hj Hartina maupun Hj Hijriani mengenakan busana muslimah yang terbilang sederhana, jauh dari kesan glamour. 

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024