Solo (ANTARA) - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) berupaya mengenalkan potensi ekonomi kreatif Kota Solo lewatg pergelaran festival yang dilaksanakan mulai Jumat-Minggu.
"Memang Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta sangat bersemangat festival ini diadakan di Solo," kata Kepala Bekraf Triawan Munaf pada Bekraf Festival 2019 di Benteng Vastenburg Solo, Jumat.
Ia mengatakan dari seluruh kabupaten/kota yang ada di Indonesia, banyak sekali terdapat produk ekonomi kreatif.
"Makanya dipilih, harapannya bisa saling mengenal. Termasuk potensi di sini (Solo, red) makin dikenal sehingga bisa berdampak positif bagi ekonomi daerah," kata Triawan Munaf.
Ia mengatakan berkembang atau tidaknya produk barang maupun jasa di suatu daerah yang masuk ke dalam subsektor ekonomi kreatif, tergantung dari keseriusan kepala daerah menggarapnya.
"Kalau kepala daerah yang punya semangat pasti daerahnya makin maju. Seperti pada festival yang sama tahun lalu yang kami laksanakan di Surabaya, Bu Risma (Wali Kota Surabaya) sampai nge-vlog untuk mengajak masyarakat mengunjungi festival ini," katanya.
Ia berharap pada Bekraf Festival yang tahun ini diselenggarakan di Kota Solo bisa lebih sukses dalam mempromosikan sektor ekonomi kreatif dalam negeri.
Sementara itu berdasarkan data Bekraf pada tahun 2018 kontribusi ekonomi kreatif terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai Rp1.105 triliun.
"Ini bukan angka yang kecil, saya juga melihat selalu ada pertumbuhan sekitar Rp100 triliun/tahun. Harapannya ke depan sektor ekonomi kreatif betul-betul bisa jadi tulang punggung perekonomian nasional," katanya.
"Memang Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta sangat bersemangat festival ini diadakan di Solo," kata Kepala Bekraf Triawan Munaf pada Bekraf Festival 2019 di Benteng Vastenburg Solo, Jumat.
Ia mengatakan dari seluruh kabupaten/kota yang ada di Indonesia, banyak sekali terdapat produk ekonomi kreatif.
"Makanya dipilih, harapannya bisa saling mengenal. Termasuk potensi di sini (Solo, red) makin dikenal sehingga bisa berdampak positif bagi ekonomi daerah," kata Triawan Munaf.
Ia mengatakan berkembang atau tidaknya produk barang maupun jasa di suatu daerah yang masuk ke dalam subsektor ekonomi kreatif, tergantung dari keseriusan kepala daerah menggarapnya.
"Kalau kepala daerah yang punya semangat pasti daerahnya makin maju. Seperti pada festival yang sama tahun lalu yang kami laksanakan di Surabaya, Bu Risma (Wali Kota Surabaya) sampai nge-vlog untuk mengajak masyarakat mengunjungi festival ini," katanya.
Ia berharap pada Bekraf Festival yang tahun ini diselenggarakan di Kota Solo bisa lebih sukses dalam mempromosikan sektor ekonomi kreatif dalam negeri.
Sementara itu berdasarkan data Bekraf pada tahun 2018 kontribusi ekonomi kreatif terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai Rp1.105 triliun.
"Ini bukan angka yang kecil, saya juga melihat selalu ada pertumbuhan sekitar Rp100 triliun/tahun. Harapannya ke depan sektor ekonomi kreatif betul-betul bisa jadi tulang punggung perekonomian nasional," katanya.