Malili (ANTARA) - Pemkab. Luwu Timur (Lutim) melalui Bapelitbangda menggelar expose hasil pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) triwulan III 2019 di Aula Sasana Praja Kantor Bupati Luwu Timur, Kamis (10/10).
Kepala Bapelitbangda Kabupaten Lutim Muh Abrinsyah mengatakan ekspose ini bertujuan antara lain memperoleh gambaran capaian target kinerja dan pendanaan RKPD tahun 2019, mengidentifikasi permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan RKPD tahun 2019, merumuskan rekomendasi dan saran tindak lanjut untuk dipergunakan sebagai masukan dalam peningkatan kinerja pembangunan daerah.
Abrinsyah menambahkan RKPD 2019 ada sebanyak 508 Program (Non Urusan dan Urusan) sementara dalam APBD 2019 sebanyak 411 Program, terdapat selisih 97 program .
Sementara dalam RKPD 2019 sebanyak 1.606 kegiatan, sedangkan dalam APBD 2019 adalah 1.487 kegiatan.
"Data ini menunjukkan bahwa terjadi penurunan penggunaan kegiatan sebesar 119 Kegiatan dari dokumen RKPD ke APBD. Nilai penurunan ini merupakan hasil cascading/ penyelarasan dalam rangka refocusing program dan kegiatan pada seluruh OPD pengampuh urusan, ada ketidaksesuaian antara jumlah program dalam APBD dengan RKPD 2019. Namun dalam perspektif akuntabilitas, ini mengindikasikan adanya efisiensi dalam penggunaan dana APBD pada proses pembangunan daerah," ujarnya.
Terkait capaian kinerja dan realisasi anggaran RKPD 2019 sampai dengan triwulan III, Kepala Bapelitbangda mengungkapkan sebanyak 38 dari 39 OPD yang telah menyampaikan formulir capaian kinerja Renja OPD dan realisasi anggaran sampai dengan triwulan III.
Rata-rata capaian kinerja sampai dengan triwulan III dari OPD yang masuk sebesar 58,88 persen, dan rata-rata realisasi anggaran sebesar 41,94 persen.
Menanggapi hasil eskpose ini, Bupati Luwu Timur Thoriq Husler meminta kepada seluruh Organisasi Perangka Daerah ( OPD) untuk melihat kembali realisasi program dan kegiatan yang telah dilaksanakan, terutama OPD yang capaian kinerja sangat rendah agar segera mengambil langkah dan rapat khusus dengan stafnya guna mengevaluasi capaian kinerja tersebut dan melihat apa permasalahannya.
Dari hasil evaluasi terhadap 38 OPD, tiga diantaranya masuk dalam kategori berkinerja terbaik yakni : Dinas pengendalian pendudukan dan keluarga berencana dengan nilai 92,66 dengan predikat sangat tinggi, disusul dinas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dengan nilai 90,10 dengan predikat tinggi lalu Kantor kesatuan bangsa dan politik dengan nilai 84,37 dengan kategori tinggi.
Sementara untuk Kecamatan tiga besar berkinerja terbaik diraih masing-masing kecamatan Tomoni Timur, nilai 79,91 kategori tinggi, lalu kecamatan Mangkutana , nilai 79,09 Kategori tinggi kemudian kecamatan Wasuponda, nilai 74,92 kategori sedang. Sedangkan untuk realisasi pengelola keuangan, tiga terbaik diraih oleh Puskesmas Malili, Puskesmas Angkona dan Puskesmas Burau.
Kegiatan ini dihadiri Sekretaris Daerah Lutim H Bahri Suli, para asisten, staf Ahli, Kepala OPD, camat, Sekretaris OPD, Kepala Puskesmas, Kasubag Perencana serta kpara kepala Bidang seluruh OPD.
Kepala Bapelitbangda Kabupaten Lutim Muh Abrinsyah mengatakan ekspose ini bertujuan antara lain memperoleh gambaran capaian target kinerja dan pendanaan RKPD tahun 2019, mengidentifikasi permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan RKPD tahun 2019, merumuskan rekomendasi dan saran tindak lanjut untuk dipergunakan sebagai masukan dalam peningkatan kinerja pembangunan daerah.
Abrinsyah menambahkan RKPD 2019 ada sebanyak 508 Program (Non Urusan dan Urusan) sementara dalam APBD 2019 sebanyak 411 Program, terdapat selisih 97 program .
Sementara dalam RKPD 2019 sebanyak 1.606 kegiatan, sedangkan dalam APBD 2019 adalah 1.487 kegiatan.
"Data ini menunjukkan bahwa terjadi penurunan penggunaan kegiatan sebesar 119 Kegiatan dari dokumen RKPD ke APBD. Nilai penurunan ini merupakan hasil cascading/ penyelarasan dalam rangka refocusing program dan kegiatan pada seluruh OPD pengampuh urusan, ada ketidaksesuaian antara jumlah program dalam APBD dengan RKPD 2019. Namun dalam perspektif akuntabilitas, ini mengindikasikan adanya efisiensi dalam penggunaan dana APBD pada proses pembangunan daerah," ujarnya.
Terkait capaian kinerja dan realisasi anggaran RKPD 2019 sampai dengan triwulan III, Kepala Bapelitbangda mengungkapkan sebanyak 38 dari 39 OPD yang telah menyampaikan formulir capaian kinerja Renja OPD dan realisasi anggaran sampai dengan triwulan III.
Rata-rata capaian kinerja sampai dengan triwulan III dari OPD yang masuk sebesar 58,88 persen, dan rata-rata realisasi anggaran sebesar 41,94 persen.
Menanggapi hasil eskpose ini, Bupati Luwu Timur Thoriq Husler meminta kepada seluruh Organisasi Perangka Daerah ( OPD) untuk melihat kembali realisasi program dan kegiatan yang telah dilaksanakan, terutama OPD yang capaian kinerja sangat rendah agar segera mengambil langkah dan rapat khusus dengan stafnya guna mengevaluasi capaian kinerja tersebut dan melihat apa permasalahannya.
Dari hasil evaluasi terhadap 38 OPD, tiga diantaranya masuk dalam kategori berkinerja terbaik yakni : Dinas pengendalian pendudukan dan keluarga berencana dengan nilai 92,66 dengan predikat sangat tinggi, disusul dinas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dengan nilai 90,10 dengan predikat tinggi lalu Kantor kesatuan bangsa dan politik dengan nilai 84,37 dengan kategori tinggi.
Sementara untuk Kecamatan tiga besar berkinerja terbaik diraih masing-masing kecamatan Tomoni Timur, nilai 79,91 kategori tinggi, lalu kecamatan Mangkutana , nilai 79,09 Kategori tinggi kemudian kecamatan Wasuponda, nilai 74,92 kategori sedang. Sedangkan untuk realisasi pengelola keuangan, tiga terbaik diraih oleh Puskesmas Malili, Puskesmas Angkona dan Puskesmas Burau.
Kegiatan ini dihadiri Sekretaris Daerah Lutim H Bahri Suli, para asisten, staf Ahli, Kepala OPD, camat, Sekretaris OPD, Kepala Puskesmas, Kasubag Perencana serta kpara kepala Bidang seluruh OPD.