Jakarta (ANTARA) - Asisten Deputi Telematika dan Utilitas Kementerian Koordinator Perekonomian Eddy Satriya memperkirakan kehadiran Palapa Ring dapat melahirkan unicorn baru dalam kurun waktu dua atau tiga tahun.
"Jumlah startup unicorn terus terang sulit menjawabnya, tapi akan muncul dalam dua atau tiga tahun ini yang selevel Gojek, dan seterusnya," ujar Eddy dalam diskusi Forum Merdeka Barat "Menghitung Dampak Palapa Ring" di Jakarta, Selasa.
Sejak 2012 sampai 2017, Eddy mengatakan, sektor TIK menjadi satu-satunya sektor yang memberikan kontribusi "double digit" pada Produk Domestik Bruto (PDB).
"Kalau yang lain rata-rata masih single digit. Sedikit tanda tanya bagi kami, di tahun 2018 agak menurun, ini mungkin butuh proses kecepatan pemanfaatan TIK di ekonomi kita," kata Eddy.
Berdasarkan analisa Badan Pusat Statistik, Eddy mengatakan, sektor transportasi dan pergudangan meningkat karena dampak e-commerce.
Sementara itu, CEO Kitong Bisa Billy Mambrasar mengatakan Palapa Ring meningkatkan pelatihan startup di Papua dari sebelumnya 5 persen menjadi 20 persen.
"Dengan keterkoneksian Palapa Ring ini, teman-teman yang di daerah yang jauh itu bisa kita dampingi melalui Skype, video call atau menggunakan teknologi yang lain," ujar Billy.
Dengan peningkatan mentoring yang terus menerus, Billy mengatakan akan terjadi peningkatan jumlah startup yang signifikan ke depannya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Jayawijaya Isak SF Sawaki berharap layanan internet dapat seperti bahan bakar minyak yang memiliki satu harga dengan penetapan e-catalog yang jelas dari masing-masing operator.
Lebih dari itu, Isak juga berharap dapat membangun Sumber Daya Manusia (SDM) di Papua.
"Itu betul-betul menjadi harapan kita tentang siapa lagi yang akan membangun, saudara-saudara kita di Papua, terutama adik-adik kita yang sudah pengalaman dan punya kemampuan secara khusus berkaitan dengan pemanfaatan teknologi informatika," ujar Isak.
"Jumlah startup unicorn terus terang sulit menjawabnya, tapi akan muncul dalam dua atau tiga tahun ini yang selevel Gojek, dan seterusnya," ujar Eddy dalam diskusi Forum Merdeka Barat "Menghitung Dampak Palapa Ring" di Jakarta, Selasa.
Sejak 2012 sampai 2017, Eddy mengatakan, sektor TIK menjadi satu-satunya sektor yang memberikan kontribusi "double digit" pada Produk Domestik Bruto (PDB).
"Kalau yang lain rata-rata masih single digit. Sedikit tanda tanya bagi kami, di tahun 2018 agak menurun, ini mungkin butuh proses kecepatan pemanfaatan TIK di ekonomi kita," kata Eddy.
Berdasarkan analisa Badan Pusat Statistik, Eddy mengatakan, sektor transportasi dan pergudangan meningkat karena dampak e-commerce.
Sementara itu, CEO Kitong Bisa Billy Mambrasar mengatakan Palapa Ring meningkatkan pelatihan startup di Papua dari sebelumnya 5 persen menjadi 20 persen.
"Dengan keterkoneksian Palapa Ring ini, teman-teman yang di daerah yang jauh itu bisa kita dampingi melalui Skype, video call atau menggunakan teknologi yang lain," ujar Billy.
Dengan peningkatan mentoring yang terus menerus, Billy mengatakan akan terjadi peningkatan jumlah startup yang signifikan ke depannya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Jayawijaya Isak SF Sawaki berharap layanan internet dapat seperti bahan bakar minyak yang memiliki satu harga dengan penetapan e-catalog yang jelas dari masing-masing operator.
Lebih dari itu, Isak juga berharap dapat membangun Sumber Daya Manusia (SDM) di Papua.
"Itu betul-betul menjadi harapan kita tentang siapa lagi yang akan membangun, saudara-saudara kita di Papua, terutama adik-adik kita yang sudah pengalaman dan punya kemampuan secara khusus berkaitan dengan pemanfaatan teknologi informatika," ujar Isak.