Biak (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Biak Numfor, Papua mengimbau masyarakat di berbagai kampung untuk memelihara kebersihan lingkungan rumah tangga guna mencegah munculnya penyakit saat pancaroba.

"Menghadapi perubahan cuaca warga harus tetap menjaga kebersihan pribadi, selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum makan, mengelola sampah rumah tangga, mengolah limbah cair rumah tangga, cukup istirahat, mengonsumsi makanan bergizi, tidak merokok dan berolahraga," ungkap Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Biak Numfor Ruslan Epid di Biak, Selasa.

Guna mengantisipasi penyebaran penyakit saat pancaroba, Dinas Kesehatan Biak Numfor telah menginstruksikan kepada petugas medis di puskesmas dan pustu di 19 distrik untuk melakukan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR).

Ruslan mengatakan SKDR suatu sistem yang telah memiliki kemampuan untuk melakukan deteksi dini terhadap ancaman kejadian luar biasa (KLB) penyakit menular di lingkungan tugas bersangkutan.

"Petugas kesehatan di puskesmas harus tetap memperhatikan SKDR di lingkungan tugas sehingga ketika muncul virus penyakit saat pergeseran pancaroba cuaca dapat mengetahui apa saja penyakit yang muncul dalam lingkungan tugas setempat," katanya.

Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinkes Biak Ruslan mengakui hal paling sederhana bisa dilakukan warga setempat dalam mengantisipasi penyebaran bibit penyakit, dengan menjaga perilaku hidup sehat dan bersih di lingkungan keluarga.

Ia mengatakan saat pancaroba dapat saja mengakibatkan munculnya berbagai bibit penyakit, seperti influenza, demam berdarah, diare, dan infeksi saluran pernapasan.

Menyinggung kasus diare di Biak selama 2018, katanya, sesuai laporan dari puskesmas dan rumah sakit, jumlah penderita diare 1.306 kasus.

"Untuk pengurangan kasus diare orang tua atau keluarganya harus mengutamakan kebersihan diri mencuci tangan pakai sabun di air mengalir," kata dia.

Berdasarkan data dari 20 jenis penyakit utama di Kabupaten Biak Numfor, tujuh terbesar pasiennya, di antaranya infeksi akut saluran pernapasan bagian atas 18.207 kasus, penyakit kulit infeksi 4.217, kulit alergi 1.716 kasus.

Selain itu, penyakit lain saluran pernapasan bagian atas 1.529 kasus, tekanan darah tinggi 1.411 kasus, Tonsilitis 1.235 kasus, diare 1.036 kasus, penyakit pulpa dan jaringan peraipikal 957 kasus, kolere 812 kasus, karies gigi 768 kasus, penyakit mata 760 kasus.

Penyakit kulit karena jamur 701 kasus, radang sendi serupa rematik 692 kasus, Cepalgia 617 kasus, asma 497 kasus, TB paru 496 kasus, Bronkitis 481 kasus, cacingan 481 kasus, Gingifitis dan Periodental 452 kasus, serta infeksi pada usus 444 kasus.
 

Pewarta : Muhsidin
Editor : Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2024