Mamuju (ANTARA) - Bupati Majene Provinsi Sulawesi Barat Fahmi Massiara mengharapkan kampanye budaya membaca dan kampung literasi dapat menjadi poros pendidikan non-formal bagi masyarakat.
"Ini menjadi solusi untuk mengatasi rendahnya budaya membaca di wilayah kita," kata Fahmi Massiara, pada pencanangan Dusun Alle-Alle, Desa Bonde, Kecamatan Pamboang, sebagai Kampung Literasi, di Majene, Senin.
Bupati menyebutkan bahwa pintu masuk untuk mengembangkan budaya membaca adalah penyediaan bahan bacaan dan peningkatan minat baca anak.
"Tentunya, harus didukung dengan penyediaan bahan baca yang bermutu dan terjangkau dengan beragam kebutuhan, mulai dari anak usia dini sampai lansia berupa literasi baca tulis, digital dan lainnya," ujar Fahmi Massiara.
Bupati berharap agar upaya nyata dilakukan oleh dinas terkait, seperti Disdikpora dan Dinas Perpustakaan, dengan membuat terobosan kepada seluruh Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan sekolah untuk menggalakkan gerakan literasi, baik yang dikelola oleh pemerintah maupun masyarakat.
Ia juga berharap untuk diberlakukan jam wajib membaca, minimal 15 menit setiap hari.
Sementara itu, Bunda Pendidikan anak usia dini (PAUD) Kabupaten Majene Fatmawati Fahmi mengatakan, banyak penggiat literasi yang terdiri dari anak muda atau kaum milenial yang selalu berkordinasi dengan Bunda PAUD Kabupaten.
Hal tersebut lanjut Fatmawati, sejalan dengan program dari Bunda PAUD termasuk dengan kapasitasnya sebagai Ketua TP PKK Kabupaten Majene.
"Kami sangat mengapresiasi pencanangan dan kegiatan apresiasi Gugus PAUD ini. Semoga semua program kerja ini dapat menjadikan anak-anak tumbuh kembang optimal, berahlak mulia termasuk dengan kegiatan literasi ini," ujar Fatmawati.
"Ini menjadi solusi untuk mengatasi rendahnya budaya membaca di wilayah kita," kata Fahmi Massiara, pada pencanangan Dusun Alle-Alle, Desa Bonde, Kecamatan Pamboang, sebagai Kampung Literasi, di Majene, Senin.
Bupati menyebutkan bahwa pintu masuk untuk mengembangkan budaya membaca adalah penyediaan bahan bacaan dan peningkatan minat baca anak.
"Tentunya, harus didukung dengan penyediaan bahan baca yang bermutu dan terjangkau dengan beragam kebutuhan, mulai dari anak usia dini sampai lansia berupa literasi baca tulis, digital dan lainnya," ujar Fahmi Massiara.
Bupati berharap agar upaya nyata dilakukan oleh dinas terkait, seperti Disdikpora dan Dinas Perpustakaan, dengan membuat terobosan kepada seluruh Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan sekolah untuk menggalakkan gerakan literasi, baik yang dikelola oleh pemerintah maupun masyarakat.
Ia juga berharap untuk diberlakukan jam wajib membaca, minimal 15 menit setiap hari.
Sementara itu, Bunda Pendidikan anak usia dini (PAUD) Kabupaten Majene Fatmawati Fahmi mengatakan, banyak penggiat literasi yang terdiri dari anak muda atau kaum milenial yang selalu berkordinasi dengan Bunda PAUD Kabupaten.
Hal tersebut lanjut Fatmawati, sejalan dengan program dari Bunda PAUD termasuk dengan kapasitasnya sebagai Ketua TP PKK Kabupaten Majene.
"Kami sangat mengapresiasi pencanangan dan kegiatan apresiasi Gugus PAUD ini. Semoga semua program kerja ini dapat menjadikan anak-anak tumbuh kembang optimal, berahlak mulia termasuk dengan kegiatan literasi ini," ujar Fatmawati.