Makassar (ANTARA) - Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Diskominfo SP) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) berkolaborasi memperkuat literasi cyber security atau praktik untuk melindungi sistem, jaringan, program, dan data dari serangan digital.
"Bagaimana penanganan insiden cyber dan sekaligus apa yang harus dilakukan untuk menghindari kerentanan dan lain sebagainya," ujar Plh Kepala Diskominfo SP Sulsel Sultan Rakib yang didampingi Kabid Aptika Diskominfo SP Sulsel Yulianus Sonda, di Makassar, Sabtu.
Ia menyebut penguatan Cyber security bertujuan untuk menjaga keamanan dunia digital
Sementara itu, Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Komunikasi (Pusdatik) BSSN Laksamana Pertama (TNI) Arnoldus Triono menyampaikan bahwa berbicara soal keamanan siber, tidak ada yang berani menjamin dirinya atau lembaga bahwa mereka kuat dan tidak bisa diserang.
"Semua harus mengedepankan sikap hati hati dan menjalankan seluruh SOP dengan baik. Manajemen risiko adalah hal yang utama untuk menghindari ancaman siber," ujar Arnoldus.
Kegiatan literasi digital ini dihadiri seluruh ASN lingkup Diskominfo SP Sulsel dan seluruh pejabat dan tim IT Diskominfo SP dari 24 Kabupaten/Kota se-Sulsel.