Makassar (ANTARA) - Gubernur Sulsel Prof HM Nurdin Abdullah menjelaskan pentingnya segera menyelesaikan pembangunan jalan Bua - Rantepao, di Toraja, salah satu tujuannya akan mempercepat pertumbuhan ekonomi. 

Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengatakan empat alasan lainnya keberadaan ruas itu diantaranya memperpendek jarak tempuh dan waktu menuju Bandara Bua, mendorong potensi pertanian, memperlancar penyebaran produk-produk masyarakat setempat, dan jalan tersebut juga bisa memperkuat dua daerah yaitu Bua dan Bastem sebagai penyangga bagi Palopo dan Toraja.

"Kami bersama Bupati Luwu dan Toraja Utara bersama-sama menyelesaikan akses jalan ini, karena jalan ini akan memperpendek jarak ke Bandara Bua," kata Prof Nurdin Abdullah dalam keterangannya di Makassar, Jumat.

Nurdin Abdullah menjelaskan, Bastem sangat potensial untuk pengembangan sektor pertanian. Ia berharap, dengan terbukanya akses jalan ini, seluruh produk masyarakat yang ada di Bastem dan Bua ini bisa menjadi penyangga Toraja dan Palopo.

"Saya kira, ekonomi masyarakat akan tumbuh dengan cepat kalau jalan ini bisa terbuka," jelas mantan Bupati Bantaeng dua periode itu.

Jalan Bua-Rantepao sengaja dibuat dengan lebar 14 meter dan empat lajur kanan dan kiri.

"Nah kita merencanakan jalan ini menjadi dua jalur, empat lajur. Nah mungkin bisa ditempuh 40 menit paling lama dari Rantepao. Dan juga kita bangun Bandara Buntu Kuni, nah mungkin akses dari Rantepao lebih dekat ke Bua, daripada ke Buntu Kuni," ungkapnya.

Nurdin Abdullah berharap, selain dari APBD Provinsi dan APBD Kabupaten, juga harus berkolaborasi dengan APBN untuk menyelesaikan pekerjaan jalan tersebut. Sebab, jalan tersebut baru bisa diselesaikan dengan anggaran sebesar Rp 200 miliar.

"Kita berharap APBN juga bisa membantu, ditambah dengan APBD Provinsi. Mudah-mudahan jalan ini bisa dinikmati dalam waktu dekat dengan cepat," harapnya.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024