Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat melalui Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan bersama Hitam Putih Institut, menggelar pelatihan dan pengembangan sarung sutra Mandar, bagi masyarakat pengrajin di Desa Bonde Kecamatan Pamboang.

Bupati Majene Fahmi Massiara saat membuka pelatihan itu, Senin mengatakan, pemerintah setempat terus berupaya mendorong pengembangan kerajinan sutra Mandar.

Salah satunya dengan meminta warga Majene menggunakan sarung sutra Mandar dari pengrajin Desa Bonde.

Namun, Bupati mengakui masih banyak kendala yang dihadapi dalam memasarkan hasil kerajinan Surta Mandar, khususnya hasil kerajinan sarung Sutra Desa Bonde, yakni desain dan warna yang masih sederhana sehingga kurang populer.

"Dalam persaingan bisnis, sarung sutra ini juga harus mengikuti perkembangan zaman. Jadi, para pengrajin harus bisa membuat atau mencipta model dan desain yang bagus dan diminati oleh konsumen," ujar Fahmi Massiara.

Bupati berharap pemerintah Desa Bonde memanfaatkan BUMDes untuk memberikan pelayanan kepada warganya, mulai dari permodalan sampai pemasaran hasil kerajinan sarung Sutra Mandar tersebut.

"BUMDes harus lebih banyak berperan, mencari literatur tentang motif dan desain yang bagus, termasuk pemilihan benang yang baik," harap Fahmi Massiara.

Sementara, Kepala Desa Bonde mengatakan, sejak dua tahun terakhir, di wilayahnya telah menggalakkan produksi sarung sutra Mandar.

Awalnya kata dia, pengrajin tenun sutra Mandar di Kampung Luaor DEsa Bonde hanya berjumlah 13 pengrajin dan saat ini bertambah menjadi 26 orang.

 

Pewarta : Amirullah
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024