Makassar (ANTARA News) - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) cabang Makassar, mendesak pembebasan mantan Kabareskrim Polri, Susno Duadji, dari segala tuduhan yang dilekatkan kepadanya.
Mahasiswa menyampaikan tuntutannya dalam unjuk rasa setengah jam yang berlangsung di Jalan Botolempangang Makassar, Kamis.
Koordinator pengunjuk rasa, Boy Tobing dalam orasinya mengatakan, kebenaran yang disampaikan Susno seharusnya mendapat apresiasi, bukan malah dibungkam dengan cara-cara bernuansa politis.
Menurutnya, keberanian Susno membongkar kebobrokan terselubung merupakan tindakan yang patut diacungi jempol, namun sayangnya hal tersebut malah dianggap sebagai mimpi buruk bagi para birokrat yang memiliki kepentingan di negeri ini.
"Atas dasar kepentingan, Pak Susno menjadi korban ketidakadilan dengan menetapkannya sebagai tersangka pelanggaran kode etik kepolisian," ujarnya.
Dia menambahkan, kepolisian sudah tidak bekerja optimal, sebab memprioritaskan permasalahan Susno dibanding upaya pengusutan tuntas skandal Bank Century.
Melihat sikap institusi keamanan tersebut, perlu dilakukan reformasi institusi penegak hukum demi tegaknya kembali supremasi hukum di negara Indonesia.
Dalam aksi tersebut, selain menuntut pembebasan Susno, mereka juga mendesak pemerintah tetap menngusut kasus Bank Century dan menyeret pelakunya ke pengadilan.
Usai berorasi mereka melanjutkan aksinya di kantor Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Polda Sulselbar), untuk menyampaikan tuntutan yang sama.
(T.KR-AAT/F003)
Mahasiswa menyampaikan tuntutannya dalam unjuk rasa setengah jam yang berlangsung di Jalan Botolempangang Makassar, Kamis.
Koordinator pengunjuk rasa, Boy Tobing dalam orasinya mengatakan, kebenaran yang disampaikan Susno seharusnya mendapat apresiasi, bukan malah dibungkam dengan cara-cara bernuansa politis.
Menurutnya, keberanian Susno membongkar kebobrokan terselubung merupakan tindakan yang patut diacungi jempol, namun sayangnya hal tersebut malah dianggap sebagai mimpi buruk bagi para birokrat yang memiliki kepentingan di negeri ini.
"Atas dasar kepentingan, Pak Susno menjadi korban ketidakadilan dengan menetapkannya sebagai tersangka pelanggaran kode etik kepolisian," ujarnya.
Dia menambahkan, kepolisian sudah tidak bekerja optimal, sebab memprioritaskan permasalahan Susno dibanding upaya pengusutan tuntas skandal Bank Century.
Melihat sikap institusi keamanan tersebut, perlu dilakukan reformasi institusi penegak hukum demi tegaknya kembali supremasi hukum di negara Indonesia.
Dalam aksi tersebut, selain menuntut pembebasan Susno, mereka juga mendesak pemerintah tetap menngusut kasus Bank Century dan menyeret pelakunya ke pengadilan.
Usai berorasi mereka melanjutkan aksinya di kantor Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Polda Sulselbar), untuk menyampaikan tuntutan yang sama.
(T.KR-AAT/F003)