Makassar (ANTARA) - Bank Indonesia Sulawesi Selatan mendorong peningkatan kualitas produksi rumput laut provinsi ini ditingkatkan melalui program hilirisasi.

"Sulsel salah satu provinsi dengan produksi rumput laut terbesar. Program hilirisasi ini penting, agar rumput laut Sulsel memiliki nilai tambah dan bisa bersaing untuk tujuan ekspor," ujar Kepala Bank Indonesia Sulsel Bambang Kusmiarso di Makassar, Minggu.

Ia mengatakan program hilirisasi rumput laut sangat dibutuhkan, lantaran daerah ini memiliki potensi besar dalam hal produksi rumput laut.

Besarnya potensi rumput laut Sulsel perlu didukung dengan program hilirisasi sehingga bisa mendukung daya saing ekspor.

Berdasarkan data Bank Indonesia, dalam beberapa tahun terakhir, nilai ekspor rumput laut dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Pada periode 2015 sekitar 27 juta dolar AS, namun pada 2017 turun menjadi 15 juta dolar AS dan kembali naik menjadi 30,53 juta dolar AS jelang akhir 2019.

"Saat ini potensi pengembangan rumput laut belum maksimal. Sebab, dari total potensi lahan yang sepanjang garis pantai mencapai 25 ribu hektare, produktivitas rata-rata sekitar 30 ton per hektar per tahun," katanya.

Bambang menambahkan pengembangan industri rumput laut pada 2018 termasuk strategi pengembangannya sudah dilakukan di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Kabupaten Sumba Timur, NTT dengan produksi yang meningkat enam kali lipat dari kondisi normal.

Pengembangan serupa kemudian diadopsi di sentra rumput laut di Sulsel, seperti Kabupaten Takalar, Bone, Bantaeng dan Bulukumba.

Sebelumnya, Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengatakan sejauh ini Pemprov Sulsel komitmen untuk terus bersinergi bersama sektor perbankan.

"Kita berharap di tahun-tahun mendatang ekonomi Sulsel terus membaik. Ketika kita melihat perkembangan ekonomi di Sulawesi Selatan, selalu di atas nasional, melihat perkembangannya, kita harapkan tahun berikutnya bisa berkembang lebih baik lagi," katanya.

Dia menerangkan Sulsel akan terus melakukan terobosan di beberapa sektor potensial agar bisa menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. Termasuk salah satunya mendorong aktivitas ekspor.

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024