Makassar (ANTARA) - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Makassar mengintensifkan pengawasan pasar yang menjual barang konsumsi menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).

"Dalam pengawasan ini, BBPOM tidak bergerak sendiri tapi melibatkan semua dinas terkait untuk sama-sama ikut mengawasi di lapangan," kata Kepala BBPOM Makassar Abdul Rahim disela pemantauan di Pasar Pa'baeng-baeng, Makassar, Rabu.

Dia mengatakan, dalam pengawasan ini merupakan bagian dari praktek fasilitator keamanan pangan yang berasal dari 13 kabupaten/kota di Sulsel.

Sebanyak 40 fasilitator keamanan pangan untuk pasar aman ini turun melakukan pengambilan contoh bahan konsumsi untuk diuji laboratorium.

"Dua lokasi pasar yang dipilih untuk mengambil sampel adalah Pasar Pa'baeng-baeng dan Pasar Maricaya," kata Rahim.

Menurut dia, pengujian bahan konsumsi itu untuk mengetahui ada tidaknya zat berbahaya untuk kesehatan. Pengujian itu terkait mengandung zat kimia atau mikrobiologi yang dapat menimbulkan penyakit.

Setelah sampel terkumpul diantaranya daging sapi, tahu, bakso, ikan segar, ikan asin dan penganan lainnya barulah dilakukan pengujian cepat dengan menggunakan fasilitas laboratorium mobile.

"Apabila terdeteksi mengandung zat berbahaya, tentu akan ditelusuri lebih lanjut dan mencari siapa produsennya," kata Rahim.

Sementara itu, salah seorang pedagang Pasar Pa'baeng-baeng mengatakan, pihak senang dengan adanya petugas yang rutin memeriksa sembako atau bahan konsumsi lainnya.

"Kalau kita memang tidak bermasalah menjual satu produk, tentu kita santai-santai saja ketika ada petugas dari BBPOM," kata Daeng Sanneng. Kepala BBPOM Makassar Abdul Rahim disela pemantauan bahan konsumsi di Pasar Pa'baeng-baeng, Makassar, Rabu (11/12/2019). ANTARA Foto/Suriani Mappong

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Amirullah
Copyright © ANTARA 2024