Malili (ANTARA) - Tim Penilai Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)mengapresiasi  Kepala Sekolah dan  para guru di SDN 238 Mallaulu, Kabupaten Luwu Timur (Lutim) sehingga sekolah tersebut terlihat bersih dan tertata dengan baik setiap pokja.

Tim Penilai Adipura dari KLHK RI Arif Prasodjo dan DR Agus Dina dari Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Selatan, menyambangi SDN 238 Mallaulu pada hari kedua penilaian Adipura sebagai salah satu titik Pantau  di Kabupaten Lutim, Selasa (10/12/2019).

Tim Adipura juga memeriksa pembukuan sampah di Bank Sampah Melati SDN 238 Mallaulu serta pencatatan TPS dan Pengomposan. Selain memberikan penilaian, tim juga menyempatkan memberikan beberapa masukan bagi sekolah agar semakin baik dalam mengelola kebersihan.

Arif Suprojo mengatakan sampah yang dihasilkan sekolah harus dikelola dengan baik, sehingga  bisa dimanfaatkan sebagai bahan daur ulang di 3R, Ecobrice dan dikelola menjadi pupuk kompos sebagaimana yang dilakukan oleh guru-guru dan siswa di SDN 238 Mallaulu selama ini.

"Jika semua sekolah di Luwu Timur bisa menerapkan dan melakukan hal demikian, maka niscaya sampah reduce akan berkurang ke TPA sehingga sampah akan berkurang dan lingkungan menjadi bersih dan nyaman," ujar Arif Suprojo.

Sementara, Kepala SDN 238 Mallaulu Jufri mengatakan, selama penilaian berlangsung respon positif dari tim penilai cukup baik. Ini semua berkat Antusias guru-guru dan murid-murid untuk menata lokasi di wilayah sekolah demi mendukung pemerintah daerah kembali meraih piala adipura.

"Semoga dengan penilaian ini, daerah kita bisa kembali memenangkan Piala Adipura," harap Jufri.

Dalam kunjungan ini, Tim Penilai Adipura didampingi Muhammad Safaat selaku Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Luwu Timur.

Pewarta : Julius
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024