Toraja Utara, Sulsel (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika (Sekjen Kominfo) Rosarita Niken Widiastuti mengimbau agar masyarakat bijak bermedia sosial untuk menjaga keutuhan bangsa.

Hal itu dikemukakan Sekjen Kominfo pada Forum Diskusi yang mengusung tema "Bijak Bermedsos Jaga Keutuhan Bangsa" yang diselenggarakan Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik bersama Diskomunikasi, Informasi, Statistik dan Persandian Kabupaten Toraja Utara di Rantepao, Toraja Utara, Sulsel, Jumat.

Menurut dia, bijak bermedia itu penting sekali karena hampir semua orang menggunakan media sosial baik mencari maupun menyebarkan informasi.    

Sementara informasi itu ada yang bersifat positif seperti kinerja pemerintah, kuliner dan sebagainya. Namun sebaliknya ada juga informasi negatif yang disebarkan oleh orang tertentu yang menyebar berita hoax (tidak benar), fitnah, provokasi, ujaran kebencian dan sebagainya.

"Konten negatif itu akan mempengaruhi pola pikir masyarakat, yang kemudia masuk dalam alam pikirannya dan akan mempengaruhi tingkah laku atau penilaian terhadap orang lain," katanya.

Kondisi itu, berpotensi memicu konflik yang lebih luas dan dapat menimbulkan korban jiwa. Berkaitan dengan hal itu, Kominfo hadir untuk menangkal dan membatasi penyebaran konten negatif dengan mengedukasi masyarakat sekaligus membangun infrastruktur pendukung di lapangan.   

Niken juga mengingatkan pada masyarakat, untuk tidak membuat ataupun menyebar informasi negatif karena akan terjerat dengan Undang-Undang ITE dengan ancaman kurungan enam tahun penjara dan denda Rp1 miliar.

Sementara itu, Pemerhati Sosial Budaya Toraja Aloysius Lande selaku pembicara Forum Diskusi bersama Tenaga Ahli Bidang Diseminasi Informasi Publik Dirjen IKP Dr Ismail Cawidu mengatakan, media sosial seyogyanya menjadi alat penunjang kehidupan agar lebih baik, bukan menjadi alat untuk menghancurkan atau mengancam keutuhan bangsa.

"Karena itu, benteng untuk menghadapi ancaman negatif dari media sosial tersebut adalah dimulai dari keluarga sebagai organisasi masyarakat terkecil," ujarnya.

Hal senada dikemukakan Ismail. Dia mengatakan yang paling esensial agar bijak bermedia sosial adalah partisipasi orang tua. Dalam hal ini, orang tua harus dapat mengedukasi dirinya dan keluarganya.

"Agar terhindar dari hoax, propaganda atau fitnah maka garda terdepan adalah orang tua. Selain itu mendorong literasi medsos di lapangan," katanya sembari mengimbuhkan, literasi itu dengan mengenali dan memahami konten dengan membaca informasi yang diterima itu sebelum disebarkan.

Apabila mengandung konten negatif, lanjut dia, jangan diteruskan, cukup informasi itu berakhir pada dia saja. Bukan diteruskan tanpa memikirkan dampaknya ke depan.

Selain Kominfo menggelar Forum Diskusi juga menjadwalkan pertunjukan rakyat pada malam hari yang mengusung tema " Merawat Kearifan Lokal, Membangun Negeri" yang berlokasi di Lapangan Kodim Toraja Utara.  
  Sekjen Kominfo Rosarita Niken Widiastuti (kanan) dan Sekda Toraja Utara Rede Roni (kiri) pada Forum Diskusi yang mengusung tema "Bijak Bermedsos Jaga Keutuhan Bangsa" yang diselenggarakan Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik bersama Diskomunikasi, Informasi, Statistik dan Persandian Kabupaten Toraja Utara di Rantepao, Toraja Utara, Sulsel, Jumat (13/12/2019). ANTARA Foto/ Suriani Mappong

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024