Mamuju (ANTARA News) - Ratusan santri di Pondok Pesantren Darud Da'wah Wal Irsyad Al Amin, lingkungan Karanamu, Desa Kasambang Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, melakukan aksi demonstrasi menolak pergantian pimpinan pesantren itu.

Para santri di Pesantren Darud Da'wah Wal Irsyad (DDI) Al Amin melakukan aksi demonya dengan terlebih dahulu melakukan aksi mogok belajar, kemudian berkumpul di halaman pesantren, lalu berorasi secara bergiliran menolak pergantian pimpinan pesantren itu, Sabtu.

Para santri yang kemudian bergabung bersama sejumlah staf pengajar di pesantren DDI Al Amin dengan masyarakat tersebut menolak pergantian pimpinan di pesantren itu karena tidak melalui prosedur yang seharusnya.     

"Kita tetap mendukung pimpinan pesantren yang lama yakni Yahya Amin sebagai pimpinan pesantren DDI Al Amin dan menolak pimpinan pesantren yang baru, Jalil Musa," kata Anwar Hadi salah seorang pengajar di pesantren DDI Al Amin saat berorasi di halaman pesantren Al-Amin, Kecamatan Tapalang.

Ia mengatakan, Yahya Amin yang telah empat tahun memimpin pesantren Al Amin yakni sejak tahun 2006, pengangkatannya sesuai prosedural karena berdasarkan persetujuan masyarakat, santri dan pengelola pesantren DDI Al Amin lainnya

Menurutnya, di bawah kepemimpinan Yahya Amin, pesantren DDI Al Amin telah mengalami kemajuan pesat dan berhasil dibuktikan dengan banyak siswa hingga ratusan dan gedung sekolah pesantren Al Amin menjadi bertambah.

"Tokoh masyarakat, santri dan pengajar di pesantren ini mendukung Yahya Amin sebagai pimpinan karena pengangkatan sesuai prosedur, Yahya Amin juga sangat disukai masyarakat di daerah Tapalang ini dan layak memimpin pesantren ini, karena telah banyak keberhasilan yang diraih semasa kepemimpinannya," katanya.

Sementara, kata dia, Jalil Musa yang akan menggantikan posisi Yahya Amin sama sekali tidak memiliki kontribusi terhadap pesantren sehingga masyarakat santri dan pengajar menolaknya untuk memimpin pesantren DDI Al Amin.

"Apalagi pengangkatan Jalil Musa oleh Pengurus Besar (PB) DDI tidak berdasarkan persetujuan masyarakat dan sejumlah pengurus pesantren maupun santri sehingga menyalahi prosedural.

Oleh karenanya, ia menolak pergantian pimpinan pesantren DDI Al-Amin Tapalang dan meminta PB DDI merubah keputusannya yang mengangkat Jalil Musa sebagai pimpinan yang baru.

"Kalau Jalil Musa memimpin pesantren Al Amin maka pesantren akan disegel masyarakat dan santri akan terus melakukan demo, karena kami tetap ingin dipimpin Yahya Amin," katanya.

Aksi santri dan staf pengajar pesantren DDI Al Amin dibantu masyarakat berlangsung aman dan tertib tanpa terjadi aksi anarkis meski hanya dikawal satu orang aparat kepolisian Polsek Kecamatan Tapalang.

Usai melakukan aksinya mereka membubarkan diri dengan tertib. (KR-MFH/A041)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024