Makassar (ANTARA) - Ketua DPD Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Sulawesi Selatan Didi Leonardo Manaba mengatakan bencana longsor yang terjadi di beberapa titik di Toraja belum mengganggu atau tidak berdampak bagi wisatawan di kabupaten tersebut.

Ketua DPD ASITA Sulsel Didi Leonardo Manaba di Makassar, Kamis, mengatakan pihaknya belum mendengar pengurus ASITA atau pengusaha perjalanan wisata yang mengeluh dengan adanya kejadian bencana tersebut.

"Kami ada grup WA (WhatsApp) dan saya belum melihat anggota yang share perjalanannya terganggu. Mungkin karena daerah yang longsor itu bukan jalur utama menuju lokasi destinasi atau tempat wisata," ujarnya.

Ia menjelaskan, kondisinya tentu akan berbeda jika terjadi longsor di jalan utama antar kabupaten seperti jalur Makassar-Toraja.

Baca juga: Longsor di Tana Toraja memutuskan akses jalan

Begitupun dengan jalur yang memang menyimpan banyak destinasi yang selama ini menjadi unggulan di daerah tersebut.

"Jadi saat ini dan kami berharap kejadian bencana alam di Toraja tidak sampai mengganggu.Tapi yang utama tentu kita tidak ingin ada korban dalam kejadian tersebut," sebutnya.

Dalam beberapa hari terakhir, Toraja dilanda beberapa bencana longsor seperti yang terjadi di poros Rantepao-Pangala tepatnya di Desa Sereale kecamatan Tikala kabupaten Toraja Utara.

Ada juga tanah longsor terjadi di dua lokasi berbeda di kecamatan Malimbong Balepe. Yakni di poros Malimbong-Lemo Menduruk dan di poros Palian-Se’seng di kelurahan Malimbong kecamatan Malimbong Balepe kabupaten Tana Toraja.

Bencana tanah longsor juga terjadi di Dusun Pongbatik, Desa Buttu Limbong Kecamatan Bittuang.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024