Makassar (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Selatan mengintruksikan kepada seluruh daerah di Sulsel untuk menyiapkan posko kesehatan di titik-titik bencana seperti banjir ataupun tanah longsor.
Kepala Dinkes Sulsel Bachtiar Baso di Makassar, Selasa, mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai persiapan untuk menghadapi kemungkinan terjadinya bencana alam seperti banjir dan tanah longsor akibat cuaca ekstrem.
"Siapkan posko kesehatan di titik-titik bencana baik tanah longsor ataupun banjir serta memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat di posko," katanya.
Ia menjelaskan, langkah cepat ini sesuai dengan petunjuk Kemenkes terkait perihal kesiapsiagaan menghadapi dampak bencana alam dengan tingginya curah hujan yang melanda Indonesia belakangan ini.
Selain itu, pihaknya juga menginstruksikan dan mengkoordinasikan Puskesmas, Rumah Sakit dan fasilitas kesehatan lainnya untuk membantu memberikan pelayanan kesehatan bagi korban bencana dan banjir.
Bagi fasilitas kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan bagi korban agar tidak mempertimbangkan persoalan administrasi.
Terakhir yakni menyiapkan tim RHA (Ripid Health Assessment) dan Tim Reaksi Cepat (TRC) kesehatan untuk penanganan di lapangan.
Kepala Dinkes Sulsel Bachtiar Baso di Makassar, Selasa, mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai persiapan untuk menghadapi kemungkinan terjadinya bencana alam seperti banjir dan tanah longsor akibat cuaca ekstrem.
"Siapkan posko kesehatan di titik-titik bencana baik tanah longsor ataupun banjir serta memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat di posko," katanya.
Ia menjelaskan, langkah cepat ini sesuai dengan petunjuk Kemenkes terkait perihal kesiapsiagaan menghadapi dampak bencana alam dengan tingginya curah hujan yang melanda Indonesia belakangan ini.
Selain itu, pihaknya juga menginstruksikan dan mengkoordinasikan Puskesmas, Rumah Sakit dan fasilitas kesehatan lainnya untuk membantu memberikan pelayanan kesehatan bagi korban bencana dan banjir.
Bagi fasilitas kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan bagi korban agar tidak mempertimbangkan persoalan administrasi.
Terakhir yakni menyiapkan tim RHA (Ripid Health Assessment) dan Tim Reaksi Cepat (TRC) kesehatan untuk penanganan di lapangan.