Makassar (ANTARA) - Komunitas Relawan Emergensi Kesehatan Indonesia (Kreki) kini resmi hadir di Sulawesi Selatan.

Masyarakat Sulsel kini bisa memperoleh bantuan emergency kesehatan melalui aplikasi bernama Kreki 119 yang tersedia di masing-masing ponsel pintarnya.

Kehadiran Kreki di Sulsel menjadi yang pertama merambah wilayah provinsi di Indonesia. Ditandai dengan pengukuhan dan pelantikan 30 pengurus Kreki Sulsel di Makassar, Kamis. Mereka didominasi oleh dosen kesehatan berbagai perguruan tinggi.

"Pengurus ini ialah mereka yang telah berkecimpung di emergency kesehatan dan sering turun saat terjadi bencana," ungkap Ketua Umum Kreki, Dr Supriyantoro.

Dr Supriyantoro menyebutkan bahwa para pengurus telah membina 1000 hingga 2000 lebih relawan di Sulsel, namun belum ada aplikasi yang mewadahi sehingga harus jalan sendiri-sendiri untuk melakukan aksi emergensi kesehatan di lapangan.

Oleh karena itu, aplikasi Kreki 119 hadir menjawab keresahan masyarakat untuk mendapat bantuan secara cepat dan tepat terhadap segala kejadian, termasuk bencana alam.

"Jadi mereka yang telah dilatih ini yang jumlahnya ribuan itu akan langsung dilinkkan oleh aplikasi Kreki 119," tandasnya.

Aplikasi ini, kata Supriantoro, untuk komunikasi dan data base para relawan di Indonesia.

Aplikasi akan memudahkan masyarakat memperoleh bantuan jika menekan tombol permintaan bantuan pada aplikasi yang menghubungkan langsung dengan relawan di radius beberapa meter hingga kilometer karena terhubung dalam satu aplikasi.

"Sementara ini aplikasi didominasi dokter, namun juga ada perawat dan tenaga kesehatan lainnya. Silahkan menggunakan aplikasi Kreki 119," pintanya.

Kreki juga akan bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia, membina para relawan.

Menurutnya, seorang relawan harus memiliki lima hal, yakni kompeten, responsif, empati komunikatif dan inovatif

Sementara pihak Kreki pusat, H Daryo Sumitro pada pemaparannya menyampaikan aplikasi mobile Kreki 119 yang kini hadir di Sulsel sebagai wilayah pertama merupakan tantangan tersendiri dengan ekosistem masyarakat, mahasiswa dan pemerintah.

"Aplikasi Kreki 119 bisa diunduh melalui play store untuk telepon genggam android. Bila tombol bantuan telah ditekan dan direspon oleh relawan, maka mereka akan segera menghubungi pelapor dan 119," katanya.

Daryo melanjutkan ketika tidak ada respon oleh relawan maka permintaan bantuan akan diteruskan ke 119 untuk meminta bantuan ambulans agar segera diantar ke fasilitas kesehatan terdekat.

Ketua Umum Kreki, Dr Supriyantoro saat membawakan sambutan pada pengukuhan dan pelantikan 30 pengurus Kreki Sulsel di Makassar, Kamis (16/01/2020). ANTARA Foto/Nur Suhra Wardyah

Perdana di Sulsel

Ketua Umum Kreki, Dr Supriyantoro mengemukakan bahwa Sulawesi Selatan menjadi provinsi yang sangat merespon baik kehadiran Kreki berbasis aplikasi. Alhasil Sulsel dipilih menjadi provinsi pertama untuk pengoperasian aplikasi Kreki 119 di Indonesia.

Ia mengisahkan bahwa Kreki terbentuk pada 5 Desember 2018 bertepatan dengan hari rawan sedunia. Setelah satu tahun melakukan konsolidasi, maka aplikasi Kreki secara resmi hadir di tengah-tengah masyarakat Indonesia

"Satu tahun itu kami membangun aplikasi dan merambah berbagai wilayah, namun yang merespon baik adalah Sulsel jadi Sulsel menjadi tonggak pertama untuk wilayah Indonesia yang kami pilih," ungkapnya.

Lewat Kreki, Sulsel menjadi pilar untuk bergandengan tangan dengan semua pihak, memberikan bantuan kepada masyarakat secara cepat dan tepat.

"Harapannya karena memang dari dulu sangat banyak yang punya dedikasi emergency kesehatan di Sulsel, maka diharapkan dengan cepat membangun networking sebab sudah banyak yang dilatih, sisa penggunaan aplikasi saja," jelasnya.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, H Bahtiar Baso mengatakan Pemerintah Provinsi menyambut baik Kreiki hadir di Sulawesi Selatan dengan harapan penanganan kedaruratan bencana secara cepat dan tepat.

Setiap bencana mengakibatkan masalah kesehatan masyarakat hingga dapat mengganggu fasilitas publik sehingga harus diperlukan penanganan segera.

Menurutnya, penangan komprehensif saat dan sebelum kejadian bencana harus dilakukan. Siklus kejadian bisa diperkecil dengan pemahaman bencana di masyarakat.

"Kita harapkan pihak Kreki juga dapat sosialisasi dan pelatihan kepada praktisi kebencanaan," katanya.

Saat ini, ada 10 mitra Kreki yang terdiri dari organisasi dan instansi serta 100 komunitas perempuan. Seperti pemerintah daerah yakni Cirebon dan Jakarta Timur.


Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024