Makassar (ANTARA) - DPRD Provinsi Sulawesi Selatan melalui Komisi E bidang Kesejahteraan Rakyat meminta tim terpadu seperti Dinas Kesehatan, KKP, Imigrasi dan Angkasa Pura I untuk siaga penyebaran virus Corona di pintu masuk bandara dan pelabuhan setempat.

"Karena sudah ada suspect (dicurigai) di Malaysia, kita patut waspada. Untuk itu tim terpadu diminta siaga mengantisipasi masuknya ke Sulsel melalui pintu masuk bandara dan pelabuhan," ujar Ketua Komisi E, DPRD Sulsel, Ince Langke saat pertemuan di Makassar, Senin.

Pihaknya juga meminta penjelasan soal antisipasi termasuk penanganan virus yang mematikan itu agar tidak sampai masuk ke Indonesia, utamanya di Sulsel.

Sebagai Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, kata dia, harus menjadi pemimpin dalam tim tersebut guna mengantisipasi serta penanganan penyebaran wabah itu, jangan sampai masuk ke Sulsel.

Sementara Plt Dinas Kesehatan Sulsel, Muhammad Ichsan mengatakan, pihaknya sudah mengambil langkah antisipatif. Sebab, mulai Desember 2019 wabah ini sudah mulai menjalar hingga puncak pada awal tahun 2020.

Organisasi kesehatan dunia WHO telah menetapkannya sebagai wabah global. Dari data sementara untuk jumlah korban meninggal tercatat 443 orang dengan penyebaran sudah di 23 negara termasuk Malaysia, Singapura dan Thailand serta negara Asia lainnya.

"Apa yang kita lakukan, tentu ada prosedur pencegahan dan penanganan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang disyaratkan WHO. Pada prinsipnya kami terus waspada," kata dia.

Sementara untuk langkah pencegahan, kata dia, tetap mengikuti standar dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD), sarung tangan dan masker khusus. Tidak hanya itu, Dinkes terus berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) baik di Bandara Sultan Hasanuddin maupun Pelabuhan Makassar eks Sukarno Hatta Makassar.

"Apabila ada dicurigai masuk melalui pintu masuk bandara atau pelabuhan langsung di bawa ke RSUP Wahidin Sudirohusodo, tapi sebelumnya di karantina dulu di pintu masuk. Perlakuan sama seperti standar. Kita berharap mudah-mudahan tidak ada," ucapnya

Selain koordinasi dengan KKP, pihaknya juga berkoordinasi dengan Imigrasi dan Angkasa Pura I sebagai bentuk pencegahan serta pengendalian virus Corona tersebut.*
  Pertemuan membahas antisipasi penanganan wabah virus Corona di ruang Komisi E DPRD Sulsel, Makassar, Senin (3/2/2020). ANTARA/Darwin Fatir.

Sedangkan dari KKP Makassar, melalui Kepala Bagian Tata Usaha, Nirwan, mengatakan telah memasang thermal scanner (suhu tubuh) di bandara maupun pelabuhan serta alat pemindai suhu panas. Sejauh ini, belum ditemukan orang yang dicurigai membawa virus tersebut.

"Kita tambah personil di bandara dan di pelabuhan dan tetap terintegrasi dengan sektor terkait. Kami juga sudah mensosialisasikan soal virus ini secara internal. Tidak hanya itu, setiap orang datang dari luar negeri kita periksa. Bila ada terkena demam dan dicurigai ambulans siap dan langsung di bawa ke Rumah Sakit Wahidin," katanya.

Sementara Manager Umum Pelindo IV Makassar, Iskandar mengatakan selalu mewaspadai setiap penumpang yang baru tiba di pelabuhan, dan setiap penumpang harus melewati pintu khusus dilengkapi termal scanner dan pemindai suhu tubuh.

"Kami menjaga pintu masuk dari pelabuhan perbatasan Tarakan, Nunukan, Bali dan NTT, semua kapal penumpang diamati. Antisipasi dilakukan, memasang thermal scanner dan penumpang yang tiba harus melalui alat tersebut. Kalau ada penumpang suhu tubuh di atas 38 derajat, langsung dikarantina," paparnya.

Manager Senior Angkasa Pura I, Zulkarnain dalam rapat tersebut menuturkan sesuai dengan instruksi Kementerian Perhubungan pengawasan telah diperketat. Mengingat ada empat penerbangan langsung dari luar negeri yakni Jeddah, Madinah, Singapura dan Malaysia.

"Untuk keamanan bandara telah disiapkan ruangan khusus, termasuk parkir pesawat yang masuk dalam penanganan bencana banjir, gempa termasuk wabah virus. Kita tetap koordinasi dengan KKP, Dinkes dan pihak imigrasi," katanya.*
 

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024