Makassar (ANTARA) - Harga bawang putih di pasaran melonjak dari Rp25 ribu menjadi Rp45 ribu per kilogram, akibat pasokan dari China tersendat setelah merebaknya virus corona di negeri tirai bambu itu.

Pergerakan kenaikan harga bawang putih tersebut diakui pedagang di Pasar Terong, Hj Subaedah di Makassar, Rabu.

Menurut dia, suplai bawang putih yang selama ini dibantu dari pasokan bawang putih asal China sejak Januari hingga Februari 2020 mulai tersendat. Akibatnya pasokan bawang berkurang sementara permintaan cukup tinggi.

"Jadi harga terus bergerak naik sejak Januari mulai dari Rp25 ribu per kilogram dan kini sudah menembus Rp45 ribu per kg," katanya.

Dia mengatakan, bawang putih yang dibeli selama ini dari Toko Mekar milik warga keturunan yang pasokannya dari China, kini hanya mengandalkan stok barang di gudang saja.

Karena itu diyakini, jika tidak ada pasokan masuk maka harga akan terus naik, apalagi suplai bawang putih lokal maupun dari luar Sulsel juga berkurang akibat musim hujan.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel Yos Rusdiansyah mengatakan, kenaikan harga itu dipicu jika pasokan kurang sementara permintaan tetap ataupun meningkat.

Hal itu diakui sudah menjadi hukum ekonomi di pasaran. Karena itu, jika kondisi itu terus berlanjut, tidak menutup kemungkinan harga bawang putih akan menjadi salah satu pemicu inflasi di Makassar pada Januari ataupun Februari 2020.

"Harga akan naik jika permintaan berlebih sementara suplai barang berkurang," katanya. Harga bawang putih di Makassar melonjak dari Rp25 ribu per kilogram menjadi Rp45 ribu per kg karena pasokan kurang baik dari lokal maupun impor dari china, Rabu (5/2/2020). ANTARA Foto/Suriani Mappong

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024