Makassar (ANTARA) - Sebanyak 15 Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat se-Sulawesi Selatan berkompetisi untuk mendapatkan Piala Jusuf Kalla (JK) Volume 5 yang digelar Sekolah Islam Athirah Makassar.

Kegiatan tahunan dan akan digelar sejak 21-23 Februari tersebut, secara resmi dibuka oleh Ketua Yayasan Hadji Kalla, Hajah Fatimah Kalla, di Makassar, Jumat.

Ia menyampaikan kegiatan itu memiliki banyak pesan moral bagi pesertanya, utamanya dalam hal meningkatkan nasionalisme dalam jiwa-jiwa generasi bangsa tersebut, yang masih duduk di bangku SMA/SMK

"Anda ini adalah kader-kader pemimpin masa depan, mulailah sekarang mengikuti lomba, dari sana anda akan dilatih menjadi lebih tangguh menghadapi medan apapun. Hasilnya nasionalisme lebih kuat," ungkapnya di hadapan peserta Piala JK Vol. 5.

Ia mengatakan Piala JK merupakan ajang mengasah bakat para siswa-siswi dalam bidang Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) di Sulawesi Selatan dan telah digelar sejak empat tahun lalu.

"Mungkin sebagian orang berpikir bahwa tugas paskibra hanya hal sepele, hanya menaikkan bendera saja tapi sesungguhnya isyarat banyak. Lewat paskibra, kita bisa mendapatkan kader terbaik untuk pertandingan ke depan," katanya.

Dia menjelaskan kegiatan ini bukan hanya untuk menumbuhkan rasa nasionalisme tetapi juga solidaritas lewat beragam pertandingan dengan melibatkan tim setiap sekolah.

Piala JK diikuti oleh sekolah dari berbagai kabupaten, seperti Kabupaten Bulukumba, Takalar, Gowa, Maros, Pangkep, Barru, dan Kota Makassar. Beberapa perlombaan, seperti cerdas cermat, lomba upacara, ranking 1, dan lomba figur Wakil Presiden Jusuf Kalla periode 2015-2019.

Lomba figur atau lomba mirip JK tersebut dinilai Fatimah cara agar putra-putri Sulsel betul-betul mempelajari perjalanan JK menjadi tokoh nasional.

"Dengan mirip begitu, mereka pastinya akan mempelajari seperti apa, bagaimana perjalanan karir beliau sehingga bisa menjadi tokoh nasional, sampai menjadi wapres dan ikut membantu pengelolaan negeri ini dengan baik," ungkapnya.

Fatimah mengungkapkan JK sebagai idola bukan hanya di Sulawesi Selatan tetapi juga bagi seluruh penerus bangsa.

"Tidak hanya Sulsel karena JK memang sebagai 'inspiring', dan bagi seseorang itu sangat penting agar jejak-jejaknya bisa diikuti," katanya.

Kepala SMA Athirah Makassar, Tawakkal Kahar, menyebut tidak semua sekolah bisa ikut pada kegiatan itu karena harus terdaftar di Purna Paskibra Indonesia (PPI) Sulsel, yakni sekolah yang memiliki ekstra kurukuler paskibra.

"PPI sebagai 'stekholder' yang membawahi kegiatan serupa. Jadi kami juga sudah bersurat ke PPI Sulsel. Setiap sekolah harus membawa minimal 35 peserta untuk menjadi wakil pada beberapa lomba dengan penilaian dipusatkan antartim seperti lomba upacara," katanya.


Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024