Mamuju (ANTARA News) - Ketua tim komisi II DPR RI, , Ganjar Pranowo (Fraksi PDI-P), menilai, pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah  Regional Provinsi Sulawesi Barat harus ditingkatkan untuk memenuhi kepentingan masyarakat umum.

"Pelayanan medis di RSUD Regional Sulbar tidak akan pernah berjalan maksimal, apabila kondisinya masih seperti yang ada saat ini," kata Ganjar Pranowo usai meninjau RSUD Regional Sulbar di Mamuju, Rabu.

Menurutnya, masih banyak kekurangan sana sini yang terdapat pada RSUD Regional, termasuk peralatan medis maupun petugas medis.

"Sulbar sebagai provinsi termuda masih dimaklumi jika kondisi pelayanan RSUD Regional ini belum tertangani secara optimal, namun, demikian, kondisi layanan medis itu harus menjadi perhatian bersama sehingga layanan ini dapat berjalan normal," ungkapnya.

Ia mengungkapkan, layanan kesehatan di RSUD Regional dibutuhkan apa yang menjadi kebutuhan seperti dokter yang sangat kurang.

"Dokter spesialis di RSUD regional ini ternyata hanya dua orang, makanya kami nilai dengan kondisi seperti itu tidak akan pernah maksimal," kata dia.

Politisi PDI-P ini mengungkapkan, semestinya pemerintah provinsi Sulbar berupaya bagaimana cara mendukung agar layanan medis di RSUD tersebut berjalan optimal untuk memenuhi kebutuhan layanan medis terhadap masyarakat yang ada di daerah. 

"Dokter dan fasilitas kesehatan di RSUD ini tidak tersedia secara optimal sehingga kami sangat sayangkan jika kondisinya masih seperti itu," kata dia.

Oleh karena itu, kata dia, pemprov Sulbar harus segara memancing para dokter untuk memberikan insentif untuk membuka praktek para dokter di Sulbar.

"Saya bukan ahli kedokteran, tetapi untuk memaksimalkan layanan medis itu maka dibutuhkan pemenuhan dokter spesialis yang akan bertugas di RSUD regional itu," ungkapnya.

Ia menambahkan, masalah layanan kesehatan harus menjadi program skala prioritas karena menyangkut dengan layanan terhadap masyarakat.

"RSUD itu tempat untuk mencari kesembuhan, namun jika kondisi RSUD tidak berjalan normal maka pelayanan pun pasti tidak efektif," tukasnya. (T.KR-ACO/S016)
   

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024