Malili (ANTARA) - Bupati Luwu Timur (Lutim) mengajak Umat Hindu khususnya di desa Kertoraharjo Kecamatan Tomoni Timur kabupaten setempat untuk memperkuat sinergitas dan persaudaraan serta membangun kesadaran diri untuk selalu serasi di internal dan antar umat beragama dalam rangka ikut membangun Luwu Timur.
"Mewakili Pemerintah Daerah, saya mengajak seluruh Umat Hindu untuk terus memperkuat sinergitas serta tetap menjaga kebersamaan di Luwu Timur," kata Asisten Perekonomian dan Pengembangan Infrastruktur Setdakab Luwu Timur Senfri Oktoavianus mewakili Bupati Luwu Timur pada upacara pujawali (hari lahir) atau lebih dikenal dengan Piodalan Pura di Pura Panti Pasek Gelgel Shantthi Mulya Kerti, Desa Kertoraharjo, kecamatan Tomoni Timur, Senin (24/02).
Menurut Senfry, Pemkab Lutim senantiasa mendukung berbagai bentuk upacara keagamaan dan mendorong pembangunan keagamaan melalui kualitas pelayanan dan pemahaman keagamaan serta memberikan kebebasan bagi umat beragama untuk menjalankan ibadahnya.
"Upacara keagamaan ditujukan untuk meningkatkan kualitas mental, moral dan spritual karena itu Pemerintah Luwu Timur senantiasa mendukung kegiatan ini," kata Senfry didampingi Plt Camat Tomoni Timur Zulkifli Adi Saputra dan Kepala Desa Kertoraharjo I Made Suarta
Ketua Pura Panti, Made Sana mengatakan upacara peringatan kelahiran atau hari jadi Pura Panti Pasek Gelgel Shantthi Mulya Kerti ini dihadiri 265 Kepala Keluarga Umat Hindu dari berbagai wilayah di Kabupaten Luwu Timur bahkan ada yang datang dari kabupaten Luwu Utara, mereka yang hadir mengenakan udeng atau ikat kepala hias ciri khas masyarakat Hindu.
Rangkaian Pujawali menurut Made Sana telah berlangsung sejak Jumat lalu dan puncak perayaannya dilaksanakan hari ini. Upacara sakral tersebut, Ungkap Made Sana bertujuan agar Pura dan Umat Hindu yang hadir dibersihkan dan diberi keselamatan dalam kehidupan sehari hari.
"Umat Hindu merupakan bagian dari masyarakat Kabupaten Lutim maka kita juga mengundang unsur pemerintah daerah untuk hadir dan memberi sambutan pada peringatan Pujawali Pura Panti Pasek Gelgel Shantthi Mulya Kerti," ungkap Made Sana.
Menurut Made, sebelum persembahyangan keberadaan Pura Panti ini menunjukkan simbol kebersamaan, persaudaraan, dan persatuan.
Dia juga berpesan melalui perayaan Pujawali tentu umat Hindu yang ada di Kabupaten Luwu Timur diharapkan dapat mengimplementasikan ajaran Tri Hita Karana yakni hubungan harmonis dengan Tuhan Yang Maha Esa, dengan sesama dan lingkungan alam semesta.
Selain beberapa rangkaian acara yang dilaksanakan sebelumnya, Pujawali pura juga rencananya dilaksanakan Dharma Wacana diisi oleh Ida Pandita Mpu Laksita Darma. (*/Adv)
"Mewakili Pemerintah Daerah, saya mengajak seluruh Umat Hindu untuk terus memperkuat sinergitas serta tetap menjaga kebersamaan di Luwu Timur," kata Asisten Perekonomian dan Pengembangan Infrastruktur Setdakab Luwu Timur Senfri Oktoavianus mewakili Bupati Luwu Timur pada upacara pujawali (hari lahir) atau lebih dikenal dengan Piodalan Pura di Pura Panti Pasek Gelgel Shantthi Mulya Kerti, Desa Kertoraharjo, kecamatan Tomoni Timur, Senin (24/02).
Menurut Senfry, Pemkab Lutim senantiasa mendukung berbagai bentuk upacara keagamaan dan mendorong pembangunan keagamaan melalui kualitas pelayanan dan pemahaman keagamaan serta memberikan kebebasan bagi umat beragama untuk menjalankan ibadahnya.
"Upacara keagamaan ditujukan untuk meningkatkan kualitas mental, moral dan spritual karena itu Pemerintah Luwu Timur senantiasa mendukung kegiatan ini," kata Senfry didampingi Plt Camat Tomoni Timur Zulkifli Adi Saputra dan Kepala Desa Kertoraharjo I Made Suarta
Ketua Pura Panti, Made Sana mengatakan upacara peringatan kelahiran atau hari jadi Pura Panti Pasek Gelgel Shantthi Mulya Kerti ini dihadiri 265 Kepala Keluarga Umat Hindu dari berbagai wilayah di Kabupaten Luwu Timur bahkan ada yang datang dari kabupaten Luwu Utara, mereka yang hadir mengenakan udeng atau ikat kepala hias ciri khas masyarakat Hindu.
Rangkaian Pujawali menurut Made Sana telah berlangsung sejak Jumat lalu dan puncak perayaannya dilaksanakan hari ini. Upacara sakral tersebut, Ungkap Made Sana bertujuan agar Pura dan Umat Hindu yang hadir dibersihkan dan diberi keselamatan dalam kehidupan sehari hari.
"Umat Hindu merupakan bagian dari masyarakat Kabupaten Lutim maka kita juga mengundang unsur pemerintah daerah untuk hadir dan memberi sambutan pada peringatan Pujawali Pura Panti Pasek Gelgel Shantthi Mulya Kerti," ungkap Made Sana.
Menurut Made, sebelum persembahyangan keberadaan Pura Panti ini menunjukkan simbol kebersamaan, persaudaraan, dan persatuan.
Dia juga berpesan melalui perayaan Pujawali tentu umat Hindu yang ada di Kabupaten Luwu Timur diharapkan dapat mengimplementasikan ajaran Tri Hita Karana yakni hubungan harmonis dengan Tuhan Yang Maha Esa, dengan sesama dan lingkungan alam semesta.
Selain beberapa rangkaian acara yang dilaksanakan sebelumnya, Pujawali pura juga rencananya dilaksanakan Dharma Wacana diisi oleh Ida Pandita Mpu Laksita Darma. (*/Adv)