Makassar (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Selatan Prof. HM Nurdin Abdullah menjelaskan bagaimana langkah taktis untuk mengatasi kemiskinan di Kabupaten Pengkep.

Pertama, katanya pada acara HUT Pangkep Ke-60 tahun, Rabu, bagaimana koordinasi pemerintahan dengan seluruh unsur dunia usaha untuk menyerap pengangguran.

Kedua, bagaimana menata birokrasi agar menjadi pemerintah yang melayani dan bersih, serta peduli dengan seluruh unsur masyarakat.

"Penuntasan kemiskinan ini tidak sulit, tinggal bagaimana kita berkoordinasi dengan dunia usaha. Reformasi birokrasi, kita ciptakan pemerintah yang melayani dan bersih," jelas mantan Bupati Bantaeng 2008-2018 itu.

Tentu, kata Nurdin Abdullah, untuk mewujudkan masyarakat sejahtera membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki integritas tinggi.

"Semua pejabat harus memiliki integritas. Apapun yang kita ingin bangun, akan susah kalau tidak memiliki integritas," katanya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, bagaimana untung rugi bagi masyarakat jika terus menanam jagung dan membabat habis hutan. Nurdin Abdullah mengajak masyarakat dan pemangku kepentingan (stakeholder) di Pengkep agar sama-sama melestarikan hutan demi menjaga musibah bencana alam.

Menurut dia, lebih banyak kerugian dari dampak penanaman jagung. Bila dihitung jumlah keseluruhan dari pendapatan, maka ditaksir sekitar Rp15 miliar sampai Rp20 miliar, sedangkan kerugian akibat banjir dan longsor mencapai ratusan miliar rupiah.

"Kerugian kita lebih banyak daripada keuntungan. Pendapatan kita dari jagung mungkin hanya puluhan miliar sementara kerugian kita mencapai ratusan miliar rupiah," ujarnya.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024