Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bekerja sama dengan Asian Development Bank (ADB) berkomitmen untuk menuntaskan kawasan kumuh perkotaan sebagai upaya menjadikan kota layak huni.

"Melalui program Neighborhood Upgrading and Sector Project Phase (NUSP), ADB membantu Pemerintah Kota Makassar menuntaskan kemiskinan masyarakat dengan memberikan bantuan hibah untuk memperbaiki infrastruktur kota," kata Presiden ADB, Masatsugu Asakawa di Makassar, Senin.

Ia pun merasa bahagia atas sambutan yang masyarakat setempat saat mengunjungi jalan Swadaya Mas RT 05, RW 03, di Kelurahan Batua, bersama Penjabat (Pj) Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb, untuk melihat progres bantuan tersebut.

Dia berharap program ini bisa berkelanjutan agar masyarakat dapat hidup layak dan belajar bersih.

"Terima kasih atas sambutannya yang luar biasa. Saya bahagia berada di sini. Semoga masyarakat di sini bisa hidup bersih dan menjaga lingkungan agar tidak kumuh lagi," ujar Penasehat Perdana Menteri, sekaligus Menteri Keuangan Jepang itu.

Sebelumnya, program yang sudah digulirkan sejak 2015 kembali dilanjutkan di tahun 2019.

Kelurahan Batua, Kecamatan Manggala  yang menjadi titik percontohan untuk kelurahan lainnya, telah mendapatkan bantuan dari ADB.

Lokasi ini dulunya rawan banjir, namun dengan adanya bantuan ADB, kawasan ini lebih tertata dan akses jalannya juga dinaikkan agar tidak terjadi banjir.

Sementara Pejabat (Pj) Wali Kota Makassar, M Iqbal Suhaeb, menyebut kehadiran ADB di Makassar diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan.

Seperti yang diketahui saat ini Makassar memiliki 523 hektare kawasan kumuh dan dengan masuknya ADB semoga bisa menuntaskan persoalan ini sesuai target.

"Alhamdulillah, berkat bantuan ADB saat ini sudah ada beberapa kelurahan yang mendapatkan bantuan. Sementara ini kita berbenah menjadikan kota layak huni sesuai target kita. Semoga masyarakat dapat membantu dengan menjaga wilayahnya sudah diperbaiki agar kesan kumuhnya bisa di hilangkan," ujar Iqbal.

Tidak hanya itu, ungkap dia, saat ini laju perbaikan kawasan kumuh hingga tahun 2019 sudah terealisasi 60 persen dari luas kawasan 740,10 hektare di tahun 2014. 

"Progres yang cukup signifikan dan begitu dirasakan manfaatnya oleh pemerintah juga warga Makassar. Dukungan pembiayaan ADB melalui Kementerian PUPR menjadi stimulan yang diaplikasikan Pemkot melalui berbagai dana pembiayaan, salah satunya APBD," tambah mantan Kepala Biro Protokol dan Humas Pemprov Sulsel ini.

Ketua RT 05, sekaligus Ketua KPP Swadaya Perdana Batua, Skrening, menceritakan tadinya lingkungan yang ditempati sangat kumuh, tidak dilirik, tetapi sekarang bisa bernilai ekonomis.

"Bantuan ADB di Kelurahan Batua ini sangat membantu warga untuk memperbaiki taraf hidup. Wilayah di Jalan Swadaya ini awalnya di kucilkan karena kondisinya memprihatinkan. Tapi karena ADB kami dapat berbenah, kondisi infrastruktur kini jauh lebih baik dan bernilai jual," katanya.

Usai berkeliling melihat kondisi infrastruktur di jalan Swadaya Mas, rombongan selanjutnya bergeser ke jalan Inspeksi Kanal RT 01 RW 01. Daerah ini masih wilayah Kelurahan Batua Kecamatan Manggala, tujuannya untuk meninjau lokasi RISE.

Pj Wali Kota Makassar bersama Presiden ADB langsung mengecek perbaikan yang sudah dilakukan seperti sanitasi, drainase, jalan lingkungan serta rumah warga yang layak untuk dihuni.

Dari total 11 unit rumah yang ditargetkan akan diperbaiki, kini sudah delapan unit yang telah diperbaiki ADB.

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024