Makassar (ANTARA) - Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas memotivasi para mahasiswa Fakultas Teknik Industri (FTI) Universitas Muslim Indonesia (UMI) terkait besarnya potensi dalam sektor pertambangan.

Tony Wenas mengatakan pihaknya tengah berinvestasi kembali sebesar 15 miliar dolar untuk menggarap pertambangan di Papua.

"Sampai hari ini kami sudah berinvestasi sebesar 15 miliar dolar dan ke depan akan kembali berinvestasi 15 miliar dolar AS untuk tambang bawah tanah," katanya pada kuliah umum dengan topik "Dialog pertambangan mengenai pengelolaan sumber daya mineral di PT Freeport Indonesia" di Auditorium Al Jibra UMI Makassar, Kamis.

Ia menjelaskan, masih banyak lokasi tambang khususnya yang berada di bawah tanah yang belum digarap.

Ada beberapa tambang dengan sumber daya alam yang begitu besar hingga bisa ditambang hingga 2051 namun izin PT FI hanya sampai 2041. Artinya ingin dilakukan eksplorasi lanjutan maka bisa ditambang hingga kurang lebih 15 tahun lagi bahkan hingga 2070.

"Ada dua lokasi tambang yang sempat didatangi pak Dekan (FTI UMI) yang memang potensinya besar," katanya di hadapan ratusan mahasiswa terkait investasi jangka panjang PT Freeport Indonesia.

Selain itu, untuk memaksimalkan tingkat produksi, pihaknya juga telah bersiap membangun smelter di Gresik, Jawa Timur, dengan anggaran yang tidak sedikit  yakni mencapai 3 miliar dolar AS.

Smelter yang ditargetkan mulai konstruksi pada Agustus 2020 itu tentunya membutuhkan banyak tenaga kerja atau sumber daya manusia yang memiliki kualifikasi dan kemampuan termasuk lulusan FTI UMI Makassar.

Ia menjelaskan, smelter itu kapasitasnya bisa menampung 2 juta ton konsentrat tembaga sehingga dapat menghasilkan 500-600 ribu ton katoda tembaga.

"Jadi jumlah karyawannya kira-kira sebanyak 500 orang untuk operasional dan untuk pembangunannya kira-kira mencapai hingga 12 ribu orang pekerja," ujarnya.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024