Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat Sulbar terus melakukan monitoring bersama Tim Percepatan Penanganan Wabah COVID-19.

"Kami telah membentuk tim Percepatan Penanganan COVID-19, dan saat ini, tim sudah bergerak, mulai pemantauan pasar oleh Dinas Perdagangan, melengkapi alat pendeteksi di setiap akses masuk, seperti Bandara Tampa Padang dan sejumlah pelabuhan," kata Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar, di Mamuju, Selasa.

Tim tersebut lanjut Gubernur, melibatkan seluruh elemen pemerintahan, bahkan menginstruksikan seluruh bupati di enam kabupaten agar bersinergi, bekerja sama melawan virus berbahaya itu.

"Kita sudah imbau seluruh bupati di enam kabupaten agar melakukan langkah percepatan mencegah penyebaran virus corona atau COVID-19," tutur Ali Baal Masdar.

Gubernur berharap, masyarakat tidak bertindak berlebihan hingga dapat merugikan, misalnya menimbun persediaan makanan dan lainnya.

Menurutnya, menyikapi COVID-19 tetap waspada, namun tidak mesti panik.yang bisa berakibat membahayakan daya tahan tubuh.

Gubernur juga menyampaikan bahwa mentolerir ASN yang kondisinya kurang membaik agar bekerja di rumah.

"Itu untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Begitupun soal perjalanan dinas luar daerah agar ditiadakan untuk sementara," ucapnya.

Kepada OPD, Gubernur menegaskan agar pelayanan tetap berjalan.

Ia memastikan akan berusaha memaksimalkan kinerja tim, agar Sulbar tetap aman dan tidak menjadi pandemi wabah COVID-19.

Dari pantauan, beberapa tim sudah bergerak, seperti Dinas Perhubungan bergerak melakukan pemantauan sejumlah akses masuk, memastikan setiap akses masuk ke Sulbar, tersedia fasilitas pendeteksi suhu badan dan hand sanitizer.

Begitupun di sejumlah pelabuhan, distribusi barang seperti di Mamuju Tengah dan Pasangkayu.

Kepala Dinas Perhubungan Dulbar Khaeruddin Anas mengaku telah melakukan pemeriksaan dan memastikan tidak ada lagi kapal sandar di pelabuhan tersebut.

"Hari ini kita turun, dan kita pastikan semua akses masuk itu tersedia pendeteksi (thermometer digital) dan difasilitasi pencuci tangan (hand sanitizer)," kata Khaeruddin Anas.

Pewarta : Amirullah
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024