Makassar (ANTARA) - Lembaga kemanusiaan global Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sulawesi Selatan mengajak para dermawan untuk ikut meringankan beban Khalid Alfian, bocah berusia atu tahun lebih yang menderita kelainan anus.

Kepala Cabang ACT Sulsel Faizal Agunisman di Makassar, Rabu, mengatakan, bantuan dari para dermawan untuk bocah Khalid sangat dibutuhkan demi kelangsungan hidupnya.

"Kondisi adik Khalid sangat memprihatikan dan butuh bantuan baik moril maupun pendanaan demi kelangsungan hidupnya," ujarnya.

Ia mengatakan orang tua Khalid Alfian sudah kehabisan dana bahkan pinjamannya sudah cukup banyak untuk membiayai dua kali operasi anaknya tersebut.

Berdasarkan informasi, Khalid masih membutuhkan tiga kali operasi lanjutan dengan biaya yang cukup besar agar bisa hidup secara normal.

Faizal menyatakan untuk memenuhi harapan dari orang tua Khalid, sangat dibutuhkan uluran tangan dari semua pihak agar tim dokter yang menanganinya di RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar bisa melakukan operasi lanjutan.

"Khalid tinggal bersama orang tuanya di Kabupaten Gowa, sementara penanganan operasinya dilakukan di RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar," katanya.

Berdasarkan penjelasan dari dokter yang menanganinya, Khalid menderita Malformasi Anorektal (MAR) yaitu suatu kelainan kongenital yang menunjukkan keadaan tanpa anus atau dengan anus yang tidak sempurna.

Malformasi anorektal merupakan kelainan kongenital yang sering dijumpai pada kasus bedah anak. MAR yakni letak rendah sejak lahir, dan harus menjalani tindakan pengobatan Colostomy dan lleostomy.

Dalam beberapa operasi usus, dokter bedah perlu melakukan pembuatan stoma. Prosedur ini dilakukan dengan membuat dinding perut untuk mengeluarkan isi usus tanpa melalui anus.

"Arti stoma sendiri sebenarnya adalah lubang pada tubuh. Pada beberapa kondisi, diperlukan pembuatan lubang di dinding perut untuk mengeluarkan feses atau tinja. Dengan demikian, feses tidak dikeluarkan melalui anus," ucapnya.
 

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024