Makassar (ANTARA) - Kanwil Kemenag Sulsel siap menyesuaikan kondisi dua alternatif skema penyelenggaraan haji sehubungan penegasan Menteri Agama Fachrul Razi yang menyiapkan dua skenario yakni haji tahun ini tetap diselenggarakan atau dibatalkan.

Kakanwil Kemenag Sulsel H Anwar Abubakar di Makassar, Jumat, mengatakan pihaknya akan menyesuaikan dengan kebijakan pemerintah dalam penyelenggaraan haji tahun ini, menyusul perkembangan penanganan COVID-19 di tanah air maupun kebijakan yang ditempuh Pemerintah Arab Saudi.

Mengenai persiapan layanan di Asrama Haji Sudiang, Makassar, secara umum sudah siap, begitu pula dengan para petugas. Hanya saja, karena ada pembatasan sosial (social distancing) maka semaksimal mungkin rapat tatap muka diganti dengan telekonfrensi dengan menggunakan layanan daring.

Termasuk dalam upaya mengantisipasi penyebaran virus COVID-19, Kemenag sementara menunda pelaksanaan bimbingan manasik haji secara konvensional yang melibatkan kerumunan massa.

Mengenai tata cara berhaji didistibusikan dalam bentuk buku fisik maupun buku digital yang dapat dipelajari oleh masing-masing jamaah calon haji di rumahnya, termasuk memanfaatkan media televisi dan radio untuk proses pembelajaran.

Khusus pembekalan petugas haji yang melibatkan kerumunan, diganti dengan pembekalan daring. Semua skema manasik ini menunggu finalisasi dari Kemenag pusat.

Kakanwil Kemenag Sulsel mengatakan pihaknya menunggu keputusan dari Pemerintah Indonesia terkait keputusan Kerajaan Saudi dan apapun keputusannya itu diyakini itu untuk kemaslahatan orang banyak, khususnya para jamaah calon haji.

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024