Bantaeng, Sulsel (ANTARA News) - Bupati Bantaeng, Sulawesi Selatan, HM Nurdin Abdullah menyatakan bahwa untuk membangun dunia pendidikan yang baik, maka sekolah harus bisa menjadi "magnet" (penarik) bagi siswanya.

"Kini bukan lagi zamannya guru membawa cambuk untuk menakut-nakuti anak didik," kata Bupati di Bantaeng, Minggu.

Saat berbicara di depan peserta "talk show" pendidikan dengan tema "Menyiapkan Pemimpin dari Institusi Pendidikan," di Bantaeng, Bupati mengatakan, untuk membuat siswa tertarik belajar diperlukan tenaga pendidik (guru) yang memiliki wawasan yang baik.

Selain itu, juga diperlukan contoh dan teladan dari guru, terutama terhadap kedisiplinan. Bila hal itu sudah terbangun, anak-anak diharapkan bisa menguasai teknologi yang dapat menunjang pembangunan daerah, jelasnya.

Penguasaan teknologi sangat diperlukan, terutama bagi masyarakat Bantaeng sebab daerah ini memiliki luas lahan terbatas, namun memiliki potensi. "Kita tidak memiliki tambang tetapi ada kekayaan laut, daratan dan pegunungan," ucap Bupati.

Potensi tersebut masing-masing memiliki ciri sendiri-sendiri. Ia kemudian memberi contoh potensi laut yang sepanjang pantai dipenuhi rumput laut. Pada dataran rendah dikembangkan berbagai komoditi unggulan dan pada dataran tinggi dikembangkan tanaman bernilai ekonomi tinggi seperti strowberi dan apel.

Selain jagung yang sudah dikenal, kini juga dikembangkan tanaman talas yang diyakini mampu menurunkan angka kemiskinan karena pasarnya yang sudah jelas untuk ekspor ke Jepang.

Karena lahan terbatas, pengembangan berbagai komoditi tersebut memerlukan teknologi seperti yang sudah dilakukan pada pengembangan tanaman padi yang kini sudah menyiapkan 20-an varietas unggulan hasil pembenihan sendiri.

Bupati mengatakan, untuk mewujudkan harapan pembangunan ke depan, sejak dini kebijakan di bidang pendidikan memberi perhatian terhadap pendidikan usia dini (PAUD).

"Ibaratnya, sejak dini kita harus mempersiapkan benih yang baik. Gizinya diperbaiki karena watak seseorang ditentukan sejak dalam kandungan. Itulah sebabnya, ibu-ibu hamil wajib memperoleh bantuan susu," ujarnya.

Setelah melahirkan, anak tetap dipantau bersama ibunya hingga memasuki usia play group agar dapat ditempa dan dibentuk karakternya, wawasan serta moral hingga memasuki Taman Kanak-kanak dan diharapkan selesai TK anak-anak sudah bisa membaca.

Pada usia seperti itu, sudah bisa diperkenalkan terhadap lingkungan sekitar. Misalnya saja dengan Polisi. Disampaikan bahwa Polisi itu bekerja untuk melindungi masyarakat. Bukan untuk menakut-nakuti yang pada akhirnya akan terbawa hingga dewasa seperti yang selama ini terjadi, ujar Bupati. (T.pso-102/F003)

   

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024