Makassar (ANTARA) - Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Prof HM Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman, sepakat untuk fokus kembali atau refocusing membenahi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), khususnya dari belanja non prioritas, untuk penanganan COVID-19.
Melalui keterangan resminya di Makassar, Selasa, Nurdin Abdullah mengatakan anggarannya harus disiapkan untuk tunjangan tim medis, penyediaan Alat Pelindung Diri (APD), dan peningkatan fasilitas medis di setiap rumah sakit serta pengamanan sosial.
"APBD 2020 dari belanja non prioritas, harus difokuskan untuk penanganan COVID-19," kata Nurdin Abdullah saat melakukan rapat dengan seluruh jajarannya melalui video konferensi.
Ia juga meminta Kepala Dinas Perdagangan agar berkoordinasi dengan Bulog untuk memastikan stok pangan tetap aman.
Sementara itu, Andi Sudirman Sulaiman menambahkan dalam anggaran untuk penanganan COVID-19 harus dipastikan agar sosial safety net dan perencanaannya berjalan dengan baik.
Pada rapat koordinasi sebelumnya, hal serupa juga telah disampaikan Andi Sudirman. "Saya rasa karena ini parsial slow down aktivitas masyarakat, maka perlu dilakukan self quarantine bagi arus penduduk masuk," katanya.
Selain itu, ia berharap untuk antisipasi kebijakan slow down, agar Pemerintah Kabupaten/Kota menjaga kebutuhan masyarakat ekonomi kecil atau warga miskin.
"Pemenuhan kebutuhan harian bagi masyarakat berpendapatan tidak tetap, warga miskin atau ekonomi kecil terdampak. Kebijakan ini untuk diperhatikan," ujarnya.
Pada setiap rapat yang digelar juga diminta untuk memastikan kondisi sumber daya manusia, mulai dari dokter maupun perawat di sejumlah daerah. Serta aduan dan keluhan masyarakat di daerah.
Pemerintah Kabupaten/Kota diminta harus melakukan pemetaan penyebaran. Tim siaga untuk tracking ODP (Orang Dalam Pemantauan), test PDP (Pasien Dalam Pengawasan) dan penindakannya terhadap kasu PDP dan pasien positif COVID-19 dengan menyiapkan alat kesehatan memadai serta ambulans khusus.
Melalui keterangan resminya di Makassar, Selasa, Nurdin Abdullah mengatakan anggarannya harus disiapkan untuk tunjangan tim medis, penyediaan Alat Pelindung Diri (APD), dan peningkatan fasilitas medis di setiap rumah sakit serta pengamanan sosial.
"APBD 2020 dari belanja non prioritas, harus difokuskan untuk penanganan COVID-19," kata Nurdin Abdullah saat melakukan rapat dengan seluruh jajarannya melalui video konferensi.
Ia juga meminta Kepala Dinas Perdagangan agar berkoordinasi dengan Bulog untuk memastikan stok pangan tetap aman.
Sementara itu, Andi Sudirman Sulaiman menambahkan dalam anggaran untuk penanganan COVID-19 harus dipastikan agar sosial safety net dan perencanaannya berjalan dengan baik.
Pada rapat koordinasi sebelumnya, hal serupa juga telah disampaikan Andi Sudirman. "Saya rasa karena ini parsial slow down aktivitas masyarakat, maka perlu dilakukan self quarantine bagi arus penduduk masuk," katanya.
Selain itu, ia berharap untuk antisipasi kebijakan slow down, agar Pemerintah Kabupaten/Kota menjaga kebutuhan masyarakat ekonomi kecil atau warga miskin.
"Pemenuhan kebutuhan harian bagi masyarakat berpendapatan tidak tetap, warga miskin atau ekonomi kecil terdampak. Kebijakan ini untuk diperhatikan," ujarnya.
Pada setiap rapat yang digelar juga diminta untuk memastikan kondisi sumber daya manusia, mulai dari dokter maupun perawat di sejumlah daerah. Serta aduan dan keluhan masyarakat di daerah.
Pemerintah Kabupaten/Kota diminta harus melakukan pemetaan penyebaran. Tim siaga untuk tracking ODP (Orang Dalam Pemantauan), test PDP (Pasien Dalam Pengawasan) dan penindakannya terhadap kasu PDP dan pasien positif COVID-19 dengan menyiapkan alat kesehatan memadai serta ambulans khusus.