Makassar (ANTARA News) - Distribusi guru di sejumlah daerah di Indonesia tidak merata, sehingga mengakibatkan banyak daerah yang kekurangan tenaga pengajar, kata Ketua Persatuan Guru Seluruh Indonesia Sulistyo, di Makassar, Jumat.

Ia mengatakan sebagian besar guru, baik yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun yang bukan, lebih banyak ditempatkan di perkotaan.

Hal ini, kata dia menyebabkan sebagian besar sekolah di daerah terpencil, khususnya Sekolah Dasar, sangat kekurangan tenaga pengajar.

"Bahkan ada kasus yang menunjukkan di sekolah yang memiliki enam kelas hanya terdapat tiga guru, dan itu pun mereka hanya diangkat oleh Kepala Sekolah," katanya.

Dengan kondisi seperti itu, menurut dia menyebabkan proses belajar mengajar tidak maksimal, baik dari segi penerimaan pelajaran oleh siswa maupun cara guru dalam mengajar.

"Saat ini jumlah guru telah mencapai 3,5 juta orang, baik yang berada di bawah Kementerian Pendidikan Nasional, maupun Kementerian  Agama, dan sebagian besar menumpuk di kota," katanya. 

Ia menilai pernyataan pemerintah mengenai jumlah guru yang telah mencukupi kebutuhan, itu keliru.

"Pemerintah hanya membagi jumlah guru dengan murid, tanpa memperhitungkan mekanisme distribusi hingga ke daerah-daerah terpencil," katanya.

Minimal, kata dia, pemerintah bisa menetapkan mekanisme distribusi guru, dan bahkan prioritas penerimaan guru dilakukan untuk daerah terpencil.

"Dengan demikian, tidak akan terjadi ladi lagi kekurangan guru di daerah terpencil," katanya.
(T.pso-103/M008)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024