Pinrang, Sulsel   (ANTARA News) - Dua desa di Kecamatan Cempa, yakni Desa Baba Binanga dan Desa Cillellang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, terendam banjir dengan ketinggian kurang lebih dua meter, sejak Rabu.

Banjir tersebut terjadi akibat akibat curah hujan yang tinggi selama dua hari terahir, sehingga membuat air sungai Saddang meluap. Di Desa Cillelang tercatat sebanyak 485 rumah Kepala Keluarga (KK) yang terendam banjir.

Camat Cempa, Pinrang, Drs Badaruddin, yang dihubungi Kamis, mengatakan, sejak kemarin pihaknya sudah turun langsung ke lokasi untuk memantau banjir. Mmenurutnya, kondisi di ke dua desa di Cempa tersebut tergolong parah.

Badaruddin mengatakan, dapat dipastikan ratusan hektar sawah dan tambak masyarakat petani setempat ikut terendam banjir.

"Ketinggian air terus bertambah hingga mencapai perut orang dewasa," katanya.

Badaruddin menambahkan, salah satu desa terparah akibat banji yang terisolasi yang sulit diakses yakni Desa Cilellang, sehingga untuk menembus lokasi harus menggunakan perahu karet atau sampan milik warga lantaran ketingginnya diperkirakan mencapai dua meter.

Badaruddin mengaku, belum ada pihak dari Pemkab mengunjungi warga dilokasi banjir,

sementara warga korban banjir, utamanya yang terjebak di rumah masing-masing, mulai kesulitan makanan dan air bersih.

"Ini sudah kami laporkan ke pihak Pemkab. Namun belum ada yang berkunjung. Kami berharap segera turun bantuan untuk warga korban banjir," katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pinrang Drs Matalatta secara terpisah mengatakan, bantuan untuk korban banjir Bababinangan baru akan disalurkan Jumat (6/8), karena bantuan terlebih dahulu harus dikucurkan kepada korban banjir di Desa Katomporang, Kecamatan Duampanua.

"Bantuan berupa mie instan, minuman mineral dan air bersih," katanya. (T.PSO-098/S005)

   

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024