Jayapura (ANTARA) - Sebanyak 48 warga negara asing (WNA) yang sedang berada di Papua, akan dipulangkan ke negara asalnya melalui Jakarta.
Puluhan warga asing itu akan diterbangkan dari Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, ke Jakarta, pada Kamis ( 23/4).
Kepala Kantor Imigrasi Jayapur Gatut Setiawan kepada ANTARA membenarkan rencana pemulangan 48 WNA yang mayoritas berkebangsaan Amerika Serikat dari berbagai kota di Papua itu.
Penjabat Sekretaris Daerah Papua Ridwan Rumasukun secara terpisah mengakui adanya rencana pemulangan 48 WNA yang dijadwalkan Kamis (23/4) .
Puluhan warga asing itu akan diterbangkan dari Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, ke Jakarta, pada Kamis ( 23/4).
Kepala Kantor Imigrasi Jayapur Gatut Setiawan kepada ANTARA membenarkan rencana pemulangan 48 WNA yang mayoritas berkebangsaan Amerika Serikat dari berbagai kota di Papua itu.
Menurut rencana mereka akan diberangkatkan dari Jayapura menggunakan pesawat terbang AirAsia yang disewa khusus Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta.
"Kami juga tidak akan melakukan pengecapan di paspor karena mereka akan pulang ke negaranya melalui Jakarta," kata Setiawan.
"Kami juga tidak akan melakukan pengecapan di paspor karena mereka akan pulang ke negaranya melalui Jakarta," kata Setiawan.
Perinciannya, 35 orang warga negara Amerika Serikat, 10 warga negara Korea Selatan, dua warga negara Kanada, dan seorang warga negara Jepang.
Di antara WNA yang akan kembali ke negara-negaranya itu, kata dia, ada yang selama ini melakukan pelayanan keagamaan di Kabupaten Wamena, Kabupaten Mulia, dan Kabupaten Sentani.
"Pesawat terbang yang akan mengangkut mereka dijadwalkan tiba pukul 09.00 WIT," ujarnya.
"Pesawat terbang yang akan mengangkut mereka dijadwalkan tiba pukul 09.00 WIT," ujarnya.
Penjabat Sekretaris Daerah Papua Ridwan Rumasukun secara terpisah mengakui adanya rencana pemulangan 48 WNA yang dijadwalkan Kamis (23/4) .
"Memang benar ada rencana pemulangan WNA dari Bandara Sentani dan itu sudah disetujui gubernur Papua mengingat saat ini kami masih memberlakukan pembatasan masuknya orang melalui udara maupun laut. Mereka sebagian besar misionaris yang masa tugasnya sudah selesai, " kata Rumasukun.