Makassar (ANTARA) - Salah satu perusahaan pembiayaan, Adira Finance telah melakukan relaksasi cicilan kredit pada 17 ribu nasabah yang terdampak COVID-19 di wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua) dengan nilai angsuran Rp18 miliar.
Kepala Adira Finance Wilayah Sulampua Nanang Kurniawan pada videokonfrensi di Makassar, Selasa, mengatakan, kebijakan relaksasi pada nasabah itu dimaksudkan memberikan kelonggaran cicilan selama masa pandemi COVID-19 dan sejalan dengan instruksi pemerintah agar perusahaan pembiayaan memberikan keringanan pada masyarakat terdampak COVID-19.
Mengenai mekanisme tersebut, lanjut dia, pihaknya mendapatkan pengawasan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan harus melaporkan perkembangan kondisi di lapangan setiap pekan.
Masyarakat yang terdampak COVID-19 dapat mengajukan relaksasi dengan mengunjungi situs resmi Adira.coi.id yang sudah menyiapkan formulir untuk diisi secara digital dan akan dilakukan verifikasi tanpa perlu ke kantor Adira.
Hal ini untuk menerapkan "social distancing" dan "physical distancing" guna mencegah penyebaran COVID-19. Terkait adanya NPL atau kredit macet sepanjang pandemi virus corona jenis baru ini, Nanang mengakui ada sedikit peningkatan dibandingkan bulan lalu, namun masih pada batas toleransi pada industri pembiayaan kendati tidak menyebutkan persentasenya.
Produk yang banyak menggunakan fasilitas pembiayaan Adira ini, Nanang mengatakan umumnya adalah motor, mobil dan barang-barang elektronik. Sedang untuk mendekatkan dengan nasabah ataupun calon nasabah, perusahaan yang sudah masuk Bursa Efek Indonesia ini sudah menyiapkan aplikasi Adiraku.
"Aplikasi layanan berbasis digital ini menjadi solusi kemudahan bertransaksi secara 'real time' selama 24 jam tanpa harus meninggalkan rumah maupun aktivitas lainnya, sehingga menjadi metode transaksi yang aman pada masa pandemi COVID-19," katanya.
Sejumlah fitur telah disiapkan pada aplikasi Adiraku itu di antaranya bayar angsuran instan, riwayat pembayaran, simulasi kredit dan sebagainya. Khusus aplikasi ini telah diunduh sekitar 16 ribu nasabah Adira Finance yang tersebar di Sulampua. Sedang secara nasional telah diunduh sekitar 200 ribu nasabah.
Kepala Adira Finance Wilayah Sulampua Nanang Kurniawan pada videokonfrensi di Makassar, Selasa, mengatakan, kebijakan relaksasi pada nasabah itu dimaksudkan memberikan kelonggaran cicilan selama masa pandemi COVID-19 dan sejalan dengan instruksi pemerintah agar perusahaan pembiayaan memberikan keringanan pada masyarakat terdampak COVID-19.
Mengenai mekanisme tersebut, lanjut dia, pihaknya mendapatkan pengawasan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan harus melaporkan perkembangan kondisi di lapangan setiap pekan.
Masyarakat yang terdampak COVID-19 dapat mengajukan relaksasi dengan mengunjungi situs resmi Adira.coi.id yang sudah menyiapkan formulir untuk diisi secara digital dan akan dilakukan verifikasi tanpa perlu ke kantor Adira.
Hal ini untuk menerapkan "social distancing" dan "physical distancing" guna mencegah penyebaran COVID-19. Terkait adanya NPL atau kredit macet sepanjang pandemi virus corona jenis baru ini, Nanang mengakui ada sedikit peningkatan dibandingkan bulan lalu, namun masih pada batas toleransi pada industri pembiayaan kendati tidak menyebutkan persentasenya.
Produk yang banyak menggunakan fasilitas pembiayaan Adira ini, Nanang mengatakan umumnya adalah motor, mobil dan barang-barang elektronik. Sedang untuk mendekatkan dengan nasabah ataupun calon nasabah, perusahaan yang sudah masuk Bursa Efek Indonesia ini sudah menyiapkan aplikasi Adiraku.
"Aplikasi layanan berbasis digital ini menjadi solusi kemudahan bertransaksi secara 'real time' selama 24 jam tanpa harus meninggalkan rumah maupun aktivitas lainnya, sehingga menjadi metode transaksi yang aman pada masa pandemi COVID-19," katanya.
Sejumlah fitur telah disiapkan pada aplikasi Adiraku itu di antaranya bayar angsuran instan, riwayat pembayaran, simulasi kredit dan sebagainya. Khusus aplikasi ini telah diunduh sekitar 16 ribu nasabah Adira Finance yang tersebar di Sulampua. Sedang secara nasional telah diunduh sekitar 200 ribu nasabah.