Makassar (ANTARA) - Kepala Balai Besar Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Makassar Siti Chadidjah mengemukakan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) secara nasional mengembangkan program nasi ikan.

"Ini dilakukan dalam rangka mendorong peningkatan konsumsi ikan sebagai sumber protein," katanya usai menyerahkan bantuan paket ikan dan bahan pokok untuk Pemprov Sulsel di Makassar, Senin.

Program nasi ikan itu, kata dia, yaitu pembagian makanan berupa nasi dan lauk ikan kepada masyarakat umum dan nelayan yang terdampak COVID-19 selama bulan Ramadhan 2020.

Menurut dia, asupan gizi seimbang yang diperoleh dari makanan, khususnya ikan dinilai sangat tepat untuk memperkuat daya tahan tubuh di tengah krisis kesehatan saat ini.

Oleh karena itu, pihaknya menyerahkan 1.700 paket ikan dan 6.66 paket sembako untuk warga Sulsel yang telah diterima Gubernur Sulsel Prof HM Nurdin Abdullah untuk penanggulangan COVID-19.

"Balai Besar KIPM Makassar senantiasa mendukung kebijakan Pemerintah Provinsi Sulsel dalam memfasilitasi kelancaran produk perikanan," katanya.

Salah satunya, kata dia, adalah kebijakan direct call (ekspor langsung) dari Sulsel yang telah berhasil memangkas waktu perjalanan ekspor lebih dari 10 hari dan menghemat biaya kontainer.

Kinerja ekspor produk perikanan Sulsel menunjukkan tren peningkatan. Tahun 2018 ekspor produk perikanan 33 juta ton dengan nilai Rp2,5 triliun meningkat di tahun 2019 dengan volume 166 juta ton dengan nilai Rp5,7 triliun.

Adapun 5 (lima) komoditas utama produk perikanan Sulsel tahun 2018 adalah rumput laut, gurita, udang vanamei, tuna, dan tengiri, sedangkan untuk tahun 2019 didominasi oleh rumput laut, karaginan, udang vanamei, tuna, dan gurita.

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024