Makassar (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Sulawesi Selatan terus mengimbau pemerintah daerah kabupaten/kota segera merujuk pasien dengan kategori Orang Tanpa Gejala (OTG) ke Makassar.

Juru Bicara Penanganan COVID-19 Sulsel dr Ichsan Mustari di Makassar, Senin mengemukakan OTG dan ODP (Orang Dalam Pengamatan) yang ada di daerah diharapkan segera dirujuk ke Makassar untuk dikarantina di hotel melalu program wisata COVID-19.

"Mereka harus ditarik ke Makassar, ini penting untuk mengurangi local transmision di antara masyarakat khususnya pada keluarga yang bersangkutan. Kita harus belajar pada sebuah keluarga di Kabupaten Sinjai yang didapati enam orang sekeluarga positif," ujarnya.

Menurut dia, inovasi Pemprov Sulsel pada penanganan kasus COVID-19 mulai tampak, hal itu terbukti dari jumlah angka kesembuhan tertinggi di Indonesia ditempati oleh provinsi Sulawesi Selatan.

"Dengan cara begitu, di Sulsel jumlah kesembuhan tertinggi di Indonesia. Karena kita berusaha agar alur rujukan dibuat lebih bagus, menyediakan makanan bergizi dan berbagai langkah lainnya," kata dia.

Menurut dia, upaya-upaya maksimal tetap pemerintah provinsi dan pemerintah Kota Makassar lakukan untuk optimalisasi agar bisa mencegah penyebaran virus corona tidak semakin meluas.

Salah satunya ialah melakukan tes cepat secara massal yang bertujuan meminimalisir penyebaran virus kepada orang-orang yang berpotensi menyalurkan. Tes cepat ini dianggap langkah praktis dan inovatif untuk mengetahui status OTG dengan tidak sengaja.

Pada kesempatan itu, dr Ichsan yang juga Kepala Dinas Kesehatan Sulsel menegaskan bahwa langkah-langkah protokol kesehatan terhadap COVID-19 harus terus dilakukan hingga akhir hayat sebagai upaya mencegah penyakit masuk ke dalam tubuh dari bakteri yang ada.

"Menyalakan protokol kesehatan sampai umur kita selesai itu lebih bagus, ini soal kebiasaan, jadi mari menjadikan ini rutinitas, agar ikut berperan memutus mata rantai," katanya.

"Mari kita berdoa supaya di sisa Ramadhan ini, COVID-19 ini bisa berhenti di Sulsel dan di Indonesia pada umumnya," sambung dr Ichsan.

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2024