Wajo, Sulsel (ANTARA News) - Produksi tanaman pangan di Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan, mampu menyumbangkan Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp300 miliar.

Bupati Wajo, Andi Burhanuddin Unru, di Wajo, Sabtu, mengatakan, produksi tanaman pangan terbesar di Kabupaten Wajo adalah jagung dan kedelai.

Areal lahan untuk tanaman pangan jagung dan kedelai di daerah ini sudah mencapai 8.700 hektare.

Besarnya sumbangan produksi tanaman pangan bagi PAD Wajo ini dikarenakan waktu tanam jagung dan kedelai yang bisa mencapai tiga kali dalam setahun.

"Ini merupakan prestasi yang cukup membanggakan, karena telah membuktikan Kabupaten Wajo sebagai salah satu daerah pertanian yang besar di Sulsel," ungkapnya.

Ia menambahkan, pada tahun akan datang, peningkatan produksi jagung dan kedelai juga menjadi salah satu program yang akan dilakukan selain beras.

Hanya saja, kata dia, saat ini kondisi ini diperparah dengan banjir yang telah melanda Kabupaten Wajo sejak Mei lalu.

"Banjir yang datang mengakibatkan lahan jagung dan kedelai di Kabupaten Wajo terendam air, sehingga tidak bisa berproduksi," tuturnya.

Jika prediksi surutnya banjir tidak meleset, maka Pemkab Wajo akan kembali memaksimalkan produksi jagung dan kedelai di wilayah tersebut.

"Pada tahun yang akan datang, kami menargetkan produksi tanaman pangan ini bisa menyumbang PAD sebesar Rp350 miliar," tandasnya.

Untuk mencapai target tersebut, lanjutnya, dibutuhkan benih yang unggul, pupuk serta infrastruktur pertanian yang memadai. (T.pso-103/F003)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024