Makassar (ANTARA News) - Jagung lokal dari Kabupaten Tanatoraja, Provinsi Sulawesi Selatan, diprediksi memiliki kandungan rendemen yang cukup tinggi, kata peneliti Balai Penelitian Tanaman Serealia (Balitsereal), Marcia Bunga Pabendon, di Makassar, Rabu.

Ia mengatakan, jagung lokal yang mempunyai rendemen tinggi ini terdapat pada jenis jagung pondan.

"Kondisi jagung jenis ini cukup berbeda, di mana jagung ini memiliki kedalaman tancapan biji," jelasnya.

Menurut dia, tipologi jagung seperti ini sangat berpotensi untuk dikembangkan, mengingat selama ini jagung hibirida yang ada memiliki rendemen yang rendah.

Untuk itu, kata dia, Balitsereal masih akan melakukan proses karakterisasi jagung tersebut dengan menggunakan teknologi molekuler.

Menurut dia, dari hasil survei yang telah dilakukan, keberadaan jagung lokal di Kabupaten Tanatoraja masih cukup banyak.

"Kami menemukan 20 titik di Kabupaten Tanatoraja yang menjadi tempat pertumbuhan jagung lokal ini, dan sebagian besar berada di Kecamatan Rembon," tuturnya.

Selain jagung jenis pondan, masih terdapat beberapa jenis jagung lokal di Tanatoraja yang juga memiliki keunggulan, seperti jagung sadipe.

Ia mengatakan, jagung jenis ini memiliki warna biji yang bermacam-macam, seperti putih dan juga ungu.

"Untuk jagung yang memiliki biji berwarna ungu, mengandung antioksidan yang tinggi dan baik untuk kesehatan," ujarnya.

Saat ini, kata dia, Baliteseral masih mengumpulkan seluruh jagung lokal di seluruh daerah di Indonesia, dan kemudian dilakukan proses karakterisasi.

"Hasil dari proses karakterisasi tersebut akan menunjukkan gen jagung yang bagus, dan bisa disilangkan dengan jenis jagung yang lain," terangnya.

Ia berharap dari hasil persilangan akan muncul benih unggul dari varietas lokal yang bisa mempunyai rendemen lebih baik dari jagung hibrida yang sudah ada.(T.pso-103/B013) 


Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024