Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan melalui Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura terus fokus dalam meningkatkan produksi talas satoimo meski dalam kondisi merebaknya COVID-19.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulsel Andi Ardin Tjatjo di Makassar,  Jumat mengatakan produksi talas satoimo Sulsel masih jauh dibandingkan kebutuhan ekspor ke Jepang terhadap komoditas tersebut.

"Saat ini permintaan talas satoimo dari Jepang hingga 127 ribu ton. Sementara kita baru bisa memenuhi sekitar 1 persen dan memang masih kecil," katanya.

"Ini juga upaya menjaga ketahanan pangan Sulsel di tengah pandemi COVID-19," lanjut dia.

Ia menjelaskan, pihaknya telah melakukan budidaya talas satoimo di 10 kabupaten/kota di Sulsel diantaranya Kabupaten Soppeng, Enrekang, Bone, Maros termasuk Makassar yang telah dimulai penanamannya hari ini di areal GOR Sudiang Makassar.

Menurut dia, talas satoimo merupakan komoditi penggerak ekspor Sulsel yang harus dimaksimalkan.

"Talas satoimo merupakan komoditi penggerak ekspor Sulsel, di samping pendapatan (budidaya talas satoimo) juga memperkuat ketahanan pangan kita," kata Andi Ardin.

"Apalagi waktu budidaya cukup singkat, yakni empat hingga lima bulan," tambahnya.

Saat ini, pusat pembibitan talas satoimo juga tengah dikembangkan di lahan seluas 20 hektare di wilayah Kabupaten Enrekang. Pengembangan bibit ini juga akan dimanfaatkan oleh masyarakat yang berminat mengembangkan tanaman umbi-umbian ini.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024