Makassar (ANTARA) - Kasdam XIV/Hasanuddin Brigjen TNI Andi Muhammad mengatakan, kegiatan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-108 kali ini selain untuk kegiatan fisik juga difokuskan untuk kegiatan nonfisik dengan membantu menyosialisasikan Normal Baru di lapangan.

Hal itu dikemukakan Kasdam di Makassar, Kamis, menanggapi pelaksanaan TMMD di tengah pandemi COVID-19.

Dia mengatakan, dari hasil Rakornis TMMD ke-108 secara virtual ditekankan bahwa TMMD tetap harus berjalan dengan mempedomani protokol kesehatan secara disiplin untuk mencegah penyebaran COVID-19.

"Pelaksanaan TMMD ke-108 masih dalam situasi pandemi COVID-19, karena itu pelaksanaan TMMD di wilayah Kodam Hasanuddin kegiatan nonfisik dimanfaatkan untuk penyuluhan- penyuluhan yang berkaitan dengan pemutusan mata rantai COVID-19 dan sosialisasi tentang Normal Baru.

Menurut Andi Muhammad, penyuluhan kepada masyarakat itu meliputi penyuluhan kesehatan tentang upaya mencegah penyebaran COVID-19, penyuluhan hukum tentang aturan terkait COVID-19, penerapan physical distancing atau jaga jarak dan senantiasa menggunakan masker.

Khusus sosialisasi tentang Normal Baru, lanjut dia, tidak terlepas dari semua bahasan penyuluhan tersebut dengan memberikan pengertian bahwa Normal Baru berarti masyarakat kembal beraktivitas seperti biasa namun tetap memperhatikan protokol kesehatan.

“Ini perlu disosialisasikan dengan baik kepada masyarakat, agar tidak salah kaprah, menganggap Normal Baru sudah bebas berseliweran tanpa menggunakan alat pelindung diri lagi seperti masker dan menjaga jarak," katanya.

Adapun sasaran TMMD ke-108 untuk Wilayah Kodam XIV/Hasanuddin paada 4 kabupaten yakni Kabupaten Bantaeng dan Jeneponto di Sulawesi Selatan serta Kabupaten Konawe Kepulauan dan Kolaka di Sulawesi Tenggara.

Sementara dari sejarahnya, Program TMMD di lingkup TNI ini sebelumnya dikenal dengan istilah ABRI Masuk Desa (AMD) yang dicetuskan pertama kali oleh Menhankam/Pangab dari Sulsel yaitu Jenderal M Yusuf.

Jenderal M Jusuf adalah salah satu tokoh militer Indonesia yang sangat berpengaruh dalam sejarah kemiliteran Indonesia. Ia juga merupakan salah satu keturunan bangsawan dari Suku Bugis.

Dalam posisi pemerintahan ia pernah menjabat sebagai Panglima ABRI merangkap Menteri Pertahanan dan Keamanan pada periode 1978 - 1983. Selain itu ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian pada periode 1964 - 1974 dan juga Ketua Badan Pemeriksa Keuangan periode 1983 - 1993.

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024