Jakarta (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menilai bahwa Muhammad Fajrin Rasyid figur tepat untuk memimpin pengembangan bisnis digital PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom).
"Fajrin merupakan figur anak muda yang sudah teruji kiprah dan karyanya di bisnis digital. Dengan rekam jejak dan pengalaman meski masih berusia muda, Fajrin adalah figur yang tepat untuk memimpin pengembangan bisnis digital Telkom," ujar Erick di Jakarta, Jumat.
Telkom, lanjut dia, harus mengubah dan memperkuat strategi bisnisnya terutama di era pasca COVID-19 terutama dalam memperkuat bisnis Telkom.
"Dengan tantangan yang semakin besar, semua jajaran direksi Telkom yang baru memiliki indikator kerja utama atau KPI yang terukur. Saya sudah sampaikan pada mereka bahwa harus siap dicopot bila tidak memenuhi target-targetnya," katanya.
Fajrin merupakan salah satu Co-Founder sekaligus Presiden Bukalapak. Dalam RUPST Telkom ia resmi ditunjuk dan ditetapkan sebagai Direktur Digital Business Telkom.
Selanjutnya, Fajrin menyerahkan tugas dan tanggung jawab fungsional harian sebagai Presiden Bukalapak kepada para Dewan Direksi dan Manajemen Bukalapak.
Pada Jumat, 19 Juni 2020, Telkom menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). RUPST menyetujui perubahan Susunan Pengurus Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perseroan.
Adapun susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi hasil RUPST Tahun Buku 2019, yakni Rhenald Kasali sebagai Komisaris Utama.
Di posisi Komisaris, yakni Rizal Mallarangeng, Alex Denni, Ismail, dan Marcelino Pandin.
Sementara Komisaris Independen, yakni Marsudi Wahyu Kisworo, Ahmad Fikri Assegaf, Wawan Irawan, dan Chandra Arie Setiawan.
Untuk susunan Direksi, yakni Ririek Adriansyah sebagai Direktur Utama, Heri Supriadi sebagai Direktur Keuangan, FM Venusiana sebagai Direktur Consumer Service, Herlan Wijanarko sebagai Direktur Network & IT Solution.
Kemudian, Muhammad Fajrin Rasyid sebagai Direktur Digital Business, Budi Setiawan Wijaya sebagai Direktur Strategic Portfolio, Dian Rachmawan sebagai Direktur Wholesale & International Service, Afriwandi sebagai Direktur Human Capital Management, dan Edi Witjara sebagai Direktur Enterprise & Business Service.
"Fajrin merupakan figur anak muda yang sudah teruji kiprah dan karyanya di bisnis digital. Dengan rekam jejak dan pengalaman meski masih berusia muda, Fajrin adalah figur yang tepat untuk memimpin pengembangan bisnis digital Telkom," ujar Erick di Jakarta, Jumat.
Telkom, lanjut dia, harus mengubah dan memperkuat strategi bisnisnya terutama di era pasca COVID-19 terutama dalam memperkuat bisnis Telkom.
"Dengan tantangan yang semakin besar, semua jajaran direksi Telkom yang baru memiliki indikator kerja utama atau KPI yang terukur. Saya sudah sampaikan pada mereka bahwa harus siap dicopot bila tidak memenuhi target-targetnya," katanya.
Fajrin merupakan salah satu Co-Founder sekaligus Presiden Bukalapak. Dalam RUPST Telkom ia resmi ditunjuk dan ditetapkan sebagai Direktur Digital Business Telkom.
Selanjutnya, Fajrin menyerahkan tugas dan tanggung jawab fungsional harian sebagai Presiden Bukalapak kepada para Dewan Direksi dan Manajemen Bukalapak.
Pada Jumat, 19 Juni 2020, Telkom menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). RUPST menyetujui perubahan Susunan Pengurus Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perseroan.
Adapun susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi hasil RUPST Tahun Buku 2019, yakni Rhenald Kasali sebagai Komisaris Utama.
Di posisi Komisaris, yakni Rizal Mallarangeng, Alex Denni, Ismail, dan Marcelino Pandin.
Sementara Komisaris Independen, yakni Marsudi Wahyu Kisworo, Ahmad Fikri Assegaf, Wawan Irawan, dan Chandra Arie Setiawan.
Untuk susunan Direksi, yakni Ririek Adriansyah sebagai Direktur Utama, Heri Supriadi sebagai Direktur Keuangan, FM Venusiana sebagai Direktur Consumer Service, Herlan Wijanarko sebagai Direktur Network & IT Solution.
Kemudian, Muhammad Fajrin Rasyid sebagai Direktur Digital Business, Budi Setiawan Wijaya sebagai Direktur Strategic Portfolio, Dian Rachmawan sebagai Direktur Wholesale & International Service, Afriwandi sebagai Direktur Human Capital Management, dan Edi Witjara sebagai Direktur Enterprise & Business Service.