Makassar (ANTARA) - Bencana tanah longsor terjadi di kilometer 24 Jalan poros Palopo-Rantepao Toraja Utara tepatnya di Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo, Provinsi Sulawesi Selatan mengakibatkan dua rumah amblas dan jalan terputus.
"Ada rumah hilang (amblas) saat kejadian. Jalan poros Palopo-Rantepao Toraja juga ikut terputus akibat tanah longsor itu" ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Sulsel, Endro Yudo Walyono saat dihubungi, Jumat.
Sejauh ini, tambah Endro, tim BPBD masih melakukan pendataan, serta melakukan assesment di lokasi kejadian, dan belum diketahui adanya korban jiwa dalam peristiwa itu.
"Saat ini tim sudah bergerak ke lokasi kejadian untuk melakukan pertolongan. Paling pokok adalah pertolongan pertama, yang terpenting jiwa dulu diselamatkan," ucapnya menambahkan.
Kejadian bencana tanah longsor tersebut, pada Jumat 26 Juni 2020, sekitar pukul 16.46 WITA. Analisis sementara, bencana itu akibat curah hujan yang terus menerus sejak beberapa hari sehingga mengakibatkan keadaan tanah kurang stabil.
Tidak hanya itu, pekan lalu, juga terjadi tanah longsor di lokasi yang sama, namun tidak seberat yang terjadi pada hari ini yang sampai menimpa rumah warga. Dugaan tanah yang berada di perbukitan itu tidak mampu menahan laju air hingga terjadi longsor.
"Ada rumah hilang dan longsor itu juga berdampak pada rumah di sebelah kiri kanannya. Kemungkinan tanah yang berada di pegunungan itu terlalu berat menahan hingga terjadi longsor," sebutnya.
"Ada rumah hilang (amblas) saat kejadian. Jalan poros Palopo-Rantepao Toraja juga ikut terputus akibat tanah longsor itu" ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Sulsel, Endro Yudo Walyono saat dihubungi, Jumat.
Sejauh ini, tambah Endro, tim BPBD masih melakukan pendataan, serta melakukan assesment di lokasi kejadian, dan belum diketahui adanya korban jiwa dalam peristiwa itu.
"Saat ini tim sudah bergerak ke lokasi kejadian untuk melakukan pertolongan. Paling pokok adalah pertolongan pertama, yang terpenting jiwa dulu diselamatkan," ucapnya menambahkan.
Kejadian bencana tanah longsor tersebut, pada Jumat 26 Juni 2020, sekitar pukul 16.46 WITA. Analisis sementara, bencana itu akibat curah hujan yang terus menerus sejak beberapa hari sehingga mengakibatkan keadaan tanah kurang stabil.
Tidak hanya itu, pekan lalu, juga terjadi tanah longsor di lokasi yang sama, namun tidak seberat yang terjadi pada hari ini yang sampai menimpa rumah warga. Dugaan tanah yang berada di perbukitan itu tidak mampu menahan laju air hingga terjadi longsor.
"Ada rumah hilang dan longsor itu juga berdampak pada rumah di sebelah kiri kanannya. Kemungkinan tanah yang berada di pegunungan itu terlalu berat menahan hingga terjadi longsor," sebutnya.