Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan mendorong sosialisasi pencegahan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) melalui program edukasi masyarakat dengan mengikutkannya dalam kegiatan penyuluh KB.

"Tim penyuluh KB kita ada di semua titik. Jadi kami berharap ada tiga hal yang perlu kita tanamkan ke masyarakat untuk memutus mata rantai Covid-19 ini, kepatuhan, kejujuran, dan kebersamaan," papar Penjabat Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin saat peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) di Makassar, Senin.

Peran penyuluh Keluarga Berencana (KB), kata dia, sangat penting, karena langsung bersentuhan dengan masyarakat sehingga memudahkan edukasi kepada warga dilingkungannya.

"Nah peran teman-teman yang bergerak di KB ini bisa terus menerus melakukan edukasi ke masyarakat untuk bisa patuh, pakai masker, jaga jarak, rajin cuci tangan dan makan makanan bergizi," papar Rudy.

Peringatan Harganas tersebut sesuai dengan Keputusan Presiden (Keppres) nomor 39 tahun 2014 tentang Hari Keluarga Nasional yang telah dilaksanakan ke-27 kalinya oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan KB kota Makassar, dengan menggalakkan pelayanan KB serentak sejuta akseptor di Kecamatan Tamalate.

Menurut Guru Besar Unhas dibidang Beton ini, jika kader keluarga berencana terus bergerak bersama-sama semua kalangan dan dilakukan secara massif ia yakin masalah Covid di Makassar bisa dikendalikan dan ditangani sesegera mungkin.

Terkait pelayanan KB serentak sejuta akseptor, yang terpenting dari pengendalian penduduk, Rudy berharap, bisa terbentuk keluarga-keluarga yang cerdas, keluarga-keluarga yang sehat, yang memiliki rasa sosial tinggi sehingga terbentuk keluarga bahagia sejahterah. Dengan demikian maka kota ini akan sejahterah dan negara bakal maju.

Karena itu, Rudi memaparkan kegiatan ini sangat strategis karena keluarga adalah pilar utama membangun bangsa. Sejahtera dan cerdasnya bangsa ini, tambah dia, ditentukan oleh kondisi keluarga-keluarga yang ada di dalamnya.

Sementara Pelaksana tugas (Plt) Kadis PP dan KB Makassar Sitti Isnaini mengatakan, hari Senin ini merupakan puncak acara dilakukan Pelayanan KB serentak sejuta akseptor. Beberapa rangkaian kegiatan telah dilaksanakan seperti, kerja bakti serentak di kampung KB di 14 kecamatan, serta penyuluh kader pada 26 Juni lalu.

"Kita juga melakukan komunikasi informasi dan edukasi mengenai pelayanan KB oleh penyuluh KB dari pintu ke pintu. Pelayanan KB sejuta akseptor di Makassar ini adalah kegiatan nasional yang akan memecahkan rekor MURI sejuta akseptor di Indonesia," ucapnya.

Adapun yang dimaksud akseptor KB adalah anggota masyarakat yang mengikuti gerakan KB dengan melaksanakan penggunaan alat kontrasepsi. akseptor KB menurut sasarannya terbagi menjadi tiga fase yaitu fase menunda atau mencegah kehamilan, fase penjarangan kehamilan dan fase menghentikan atau mengakhiri kehamilan atau kesuburan.

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024